Enter your keyword

(Bahasa) UNJ KUKUHKAN 4 GURU BESAR DARI FIP, FT, FIS, dan FE

(Bahasa) UNJ KUKUHKAN 4 GURU BESAR DARI FIP, FT, FIS, dan FE

(Bahasa) UNJ KUKUHKAN 4 GURU BESAR DARI FIP, FT, FIS, dan FE

Humas UNJ, Jakarta – bertempat di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika, Kampus A UNJ. Pada Selasa, 14 Desember 2021 dilangsungkan pengukuhan Empat Guru Besar UNJ yang berasal dari masing-masing Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Acara pengukuhan empat Guru Besar UNJ ini dilaksanakan secara terbatas untuk yang luring dan diadakan secara hybrid. Untuk tamu dan keluarga yang hadir secara luring diwajibkan tes swab dan menerapkan protokol secara ketat. Sementara untuk yang daring disiarkan lewat kanal YouTube Edura TV.

Pada kesempatan ini, terdapat empat guru besar dari masing-masing fakultas di UNJ, yaitu: Prof. Dr. Henry Eryanto, M.M. dari Fakultas Ekonomi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Ekonomi; Prof. Dr. Budiaman, M.Si dari Fakultas Ilmu Sosial dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Lingkungan; Prof. Dr. C. Prihantoro, M.Pd. dari Fakultas Teknik dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pengembangan Kurikulum; dan Prof. Dr. Hj. Herlina, M.Pd. dari Fakultas Ilmu Pendidikan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris.

Pengukuhan empat Guru Besar dari FE, FIS, FT, dan FIP hari ini merupakan rangkaian prosesi pengukuhan yang kesebelas atau yang terakhir dari 30 Guru Besar yang dikukuhkan pada tahun 2021 ini. Pencapaian prestasi ini tentunya akan berdampak pada penilaian, pemeringkatan, dan juga reputasi UNJ, baik pada level nasional maupun internasional.

Kesempatan pertama orasi guru besar disampaikan oleh Prof. Prof. Dr. Henry Eryanto, M.M dengan judul “Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi: Dinamika, Tantangan, dan Keberlanjutan”. Pentingnya pendidikan kewirausahaan sebagai jembatan solusi atas persoalan ekonomi nasional, persoalan pengangguran, dan juga kemiskinan. Menurutnya, gagasan paling implementatif untuk pengembangan pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi adalah model inkubator bisnis. Tujuan dari inkubator bisnis ini adalah untuk menciptakan kesinambungan program wirausaha. Secara empiris, bahwa 80% usaha yang diinkubasi lebih berhasil dari yang tidak sebanyak 33%.

Orasi berikutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Budiaman, M.Si yang mengetengahkan judul “Model Pendidikan Lingkungan Berkelanjutan Berbasis Socialpreneurship”. Menurutnya, tema orasi ilmiah ini dilandasi oleh pentingnya nilai-nilai pendidikan lingkungan secara berkelanjutan yang dapat diinternalisasikan dalam bentuk kesadaran dan perilaku peserta didik. Dalam kerangka pikir tersebut, salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah mengembangkan prinsip socialpreneurship.

Pada orasi ketiga disampaikan oleh Prof. Dr. C. Rudy Prihantoro, M.Pd yang mengangkat judul “Pengembangan Kurikulum Model Wheeler pada Program Studi Vokasi Berbasis Learning Management System (LMS) dan Terobosan Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM)”. Menurut Prof. Rudy model pengembangan kurikulum yang mendekati dengan kebutuhan pengembangan pendidikan vokasi adalah Model Wheeler. Pengembangan kurikulum model Wheeler pada pendidikan vokasi dapat mempermudah mahasiswa untuk memahami materi dengan melibatkan kemajuan teknologi terkini pada proses pembelajaran vokasi yang terintegrasi.

Pada orasi terakhir disampaikan oleh Prof. Dr. Herlina, M.Pd. yang mengangkat judul “Whole Language Approach sebagai Preferensi dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris Melalui Pemikiran Metakognitif”. Prof. Herlina menjelaskan bahwa Whole Language Approach dalam pemikiran metakognitif dapat digunakan kepada pelajar pemula untuk peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris. Selanjutnya, keselarasan pendekatan Whole Language dengan capaian Merdeka Belajar dapat membentuk karakteristik pelajar yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila seperti: insan yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, memiliki sifat kerja sama dan bergotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis dan mandiri.

Dalam sambutannya, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ mengucapkan selamat kepada Prof. Henry Eryanto; Prof. Budiaman; Prof. Rudy Prihantoro; dan Prof. Herlina atas pencapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan.

“Itulah sumbangsih dari keempat guru besar yang dikukuhkan hari ini. Semoga segala capaian yang telah kita raih saat ini membawa kemaslahatan bagi Universitas Negeri Jakarta dan memperoleh ridho Allah SWT. Aamiin.” Tutup Prof. Komarudin dalam sambutannya.