Enter your keyword

(Bahasa) FIP UNJ Bertambah 3 Guru Besar

(Bahasa) FIP UNJ Bertambah 3 Guru Besar

(Bahasa) FIP UNJ Bertambah 3 Guru Besar

Sorry, this entry is only available in Bahasa For the sake of viewer convenience, the content is shown below in the alternative language. You may click the link to switch the active language.

Humas UNJ, Jakarta – bertempat di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika, Kampus A UNJ. Pada Rabu, 6 Juli 2022 berlangsung pengukuhan tiga Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang berasal dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).  Acara pengukuhan tiga Guru Besar FIP UNJ ini dilaksanakan secara terbatas serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk yang luring dan sementara untuk yang daring disiarkan lewat kanal YouTube Edura TV UNJ.

Pada kesempatan ini, terdapat tiga Guru Besar yang dikukuhkan dari FIP diantaranya, Prof. Dr. Sofia Hartati, M.Si yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pembelajaran Sosial Anak Usia Dini. Lalu Prof. Dr. Anan Sutisna, M.Pd yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Metode Penelitian Pendidikan Luar Sekolah. Kemudian Prof. Dr. Robinson Situmorang, M.Pd yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Desain Pembelajaran.

Orasi pertama guru besar disampaikan oleh Prof. Sofia Hartati dengan judul “Indonesia Best Practice: Membangun Identitas Diri Anak Indonesia untuk Siap Menjadi Warga Dunia”. Prof. Sofia menjelaskan, pembangunan identitas diri yang positif sangat penting pada anak sejak usia dini. Menurutnya, pembangunan identitas diri pada anak usia dini menjadi pintu gerbang untuk pengembangan aspek kognitif dan kepribadian anak, menentukan sikap dan perilaku anak, bagaimana anak menempatkan diri dan berinteraksi dalam lingkungan sosialnya kelak. Dalam konteks ini, keberadaan Lembaga PAUD memainkan peranan penting dalam membentuk identitas diri, sikap sosial, nasionalisme, dan pemikiran global pada anak.

Kesempatan orasi kedua disampaikan oleh Prof. Anan yang mengangkat judul “Kontribusi Hasil Riset: Membangun Desa Peradaban Melalui Rumah Kewirausahaan Berbasis Pendidikan Masyarakat”. Menurutnya, penelitian yang dilakukan oleh seorang Dosen harus memiliki dampak pada pengembangan keilmuan, masyarakat, bangsa, dan negara. Salah satunya melalui pengembangan rumah kewirausahaan berbasis pendidikan pada masyarakat desa. Prof. Anan menjelaskan rumah kewirausahaan merupakan sarana pendidikan masyarakat untuk meningkatkan literasi kewirausahaan, keterampilan, dan produktivitas. Dengan demikian, keberadaan rumah kewirausahaan diharapkan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa. Alhasil, terwujud visi pembangunan desa peradaban.

Pada orasi terakhir disampaikan oleh Prof. Robinson yang mengetengahkan judul “Aktualisasi Teknologi Pendidikan di Era Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka”. Menurutnya, mengaktualisasikan Teknologi Pembelajaran di era MBKM diperlukan 4 lingkup kawasan desain yaitu: desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, dan karakteristik peserta didik. Dari keempat kawasan desain ini, peran desain pembelajaran untuk menginternalisasikan MBKM sangat penting. Menurutnya, melalui penguasaan desain pembelajaran, para dosen dan guru akan mampu melakukan rekayasa pembelajaran dengan kurikulum MBKM sesuai dengan tuntutan dan perkembangan yang sedang terjadi.

Dalam sambutannya, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ mengatakan “Orasi Ilmiah Prof. Sofia Hartati, Prof. Anan Sutisna, dan Prof. Robinson Situmorang memberikan kontribusi penting bagi pengembangan ilmu pendidikan, khususnya pada konteks pendidikan sosial bagi anak usia dini, metode penelitian pendidikan luar sekolah, dan desain pembelajaran.

Prof. Komarudin juga mengapresiasi dengan sangat kepada ketiga guru besar yang dikukuhkan hari ini. “Semoga segala capaian yang telah kita raih saat ini membawa kemaslahatan bagi Universitas Negeri Jakarta dalam mengemban misi pendidikan di Negeri ini,” tutup Prof. Komarudin.

Prof. Ahman Sya ketika mengalungkan samir kepada Prof. Sofia

Pada kesempatan yang sama, Prof. Ahman Sya selaku Sekretaris Senat UNJ yang mewakili Ketua Senat UNJ yang sedang berhalangan hadir mengaturkan rasa bahagia atas pengukuhan guru besar hari ini. Alhamdulillah, kini UNJ telah memiliki 73 guru besar tetap termasuk 11 orang yang akan dikukuhkan pada periode ini.

Prof Ahmad sya juga menyampaikan bahwa yang sedang berproses kurang lebih 18 calon guru besar dan ke depannya akan bertambah terus. Dalam dua tahun ke depan pada periode pertama Pak Rektor semoga mencapai 100 guru besar.

“kita berharap, bertambahnya profesor di UNJ, bertambah pula orang yang dikenal oleh publik karena profesi dan kepakarannya. Dengan demikian UNJ menjadi center of excellence bagi pembangunan manusia, bangsa dan negara” tutup Prof. Ahman Sya.