Enter your keyword

MOU UNJ dan PT Angkasa Pura II Untuk Peningkatan Sinergitas antara Dunia Akademis dan Industri

MOU UNJ dan PT Angkasa Pura II Untuk Peningkatan Sinergitas antara Dunia Akademis dan Industri

MOU UNJ dan PT Angkasa Pura II Untuk Peningkatan Sinergitas antara Dunia Akademis dan Industri

Humas UNJ (01/02/2020) – PT. Angkasa Pura II (Persero) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dan menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika, Kampus A UNJ (Sabtu, 01/02/2020).

Hadir dalam acara ini, Rektor UNJ, Dr. Komarudin, M.Si., para Wakil Rektor, Dosen, dan Sivitas Akademika UNJ. Direktur Utama Angkasa Pura II, Dr. Muhammad Awaluddin, dan SGM of Airport Learning Center, Prof. Richardus Eko Indrajit, juga hadir sebagai narasumber dalam focus group discussion kali ini. Serta para pejabat Angkasa Pura II, dan mahasiswa Pascasarjana UNJ.

MoU antara Angkasa Pura II dan UNJ tentang Kerja Sama Pengembangan Tridharma Pendidikan Tinggi serta Implementasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Peningkatan Pelayanan dan Kompetensi Sumber Daya Manusia.

Rektor UNJ, Dr. Komarudin, M.Si., menyampaikan terima kasih kepada Angkasa Pura II memberi kepercayaan kepada UNJ untuk melakukan MoU dan kerja sama.

Merujuk pada saat sosialisasi kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, tentang “Merdeka Belajar : Kampus Merdeka”, Komarudin mengaku tersentak pikiran-pikiran yang berkembang justru di luar kampus. Kita yang di dalam kampus pasti ada kemajuan berpikir, perkembangan-perkembangan ide dari dosen dan sivitas akademika, tapi masih juga ada romantisme dengan pikiran-pikiran akademisnya.

“Kita harus berpikir terbuka dan menyiapkan apa yang harusnya kita berikan untuk dunia luar, terutama dunia kerja dan industry. Kita orang Pendidikan, salah satu prinsip di dalam kurikulum adalah relevansi, ini yang kita paham tapi tidak kita kerjakan secara baik.” jelas Komarudin.

Setelah penandatanganan MoU ini, beliau berharap ada tindak lanjut ke arah yang lebih konkret, “mari bersama kita berpikir prodi apa yang relevan sesuai kebutuhan dunia usaha dan industry, karena syaratnya sudah jelas yaitu punya kerja sama dengan perusahaan” ujarnya.

President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan, MoU dengan UNJ ini merupakan bagian dari program perseroan dalam meningkatkan sinergitas antara dunia akademis dengan dunia industri. “Saat ini kami sudah punya Airport Learning Center dan sedang mempersiapkan adanya corporate university. Kami berharap nantinya UNJ dapat memberi masukan terkait perumusan silabus dan materi pendidikan untuk corporate university itu,”

Setelah MoU, kegiatan dilanjutkan dengan FGD dengan tema “Airport 4.0 : Technology for The Future Airport”. Muhammad Awaluddin mengatakan sinergitas antara Angkasa Pura II dan perguruan tinggi sudah sangat dibutuhkan saat ini mengingat diimplementasikannya konsep Aiport 4.0.

“Tidak ada yang lebih penting bagi korporasi selain menyiapkan sumber daya manusia, dan PT Angkasa Pura II sangat intens mengenai talent development. Kalau sekarang kita bicara Airport 4.0, akan sia-sia saat nanti momen paling penting ternyata persiapan yang sudah dilakukan terhadap sumber daya manusia justru tidak nyambung,” ujar Awaluddin.

Prof. Richardus Eko Indrajit, juga menuturkan dunia akademis dapat mendukung pengembangan kebandarudaraan nasional melalui riset yang terukur terlebih saat memasuki era Airport 4.0.

“Bandara harus mampu menyediakan operasional yang membuat nyaman traveler. Intinya, Airport yang bagus adalah yang sedini mungkin para traveler tiba di bandara, bisa tiduran, ada working space, makanan enak” pungkasnya. Eko mengatakan ciri-ciri Airport 4.0 itu harus ada Digitalization, Environment, Intermodal Transport, dan Human Resources.