Enter your keyword

(Bahasa) Dies Natalis UNJ ke-54: Merajut Kebersamaan, Membangun Harapan Menuju Universitas Negeri Jakarta Sebagai Kampus Unggulan

(Bahasa) Dies Natalis UNJ ke-54: Merajut Kebersamaan, Membangun Harapan Menuju Universitas Negeri Jakarta Sebagai Kampus Unggulan

(Bahasa) Dies Natalis UNJ ke-54: Merajut Kebersamaan, Membangun Harapan Menuju Universitas Negeri Jakarta Sebagai Kampus Unggulan

Sorry, this entry is only available in Bahasa For the sake of viewer convenience, the content is shown below in the alternative language. You may click the link to switch the active language.

Humas UNJ – Memperingati hari jadinya yang ke-54, Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan Sidang Senat Terbuka dalam Rangka Dies Natalis ke-54 yang berlangsung di Aula Latief Gedung Dewi Sartika UNJ, Selasa, 15 Mei 2018. Secara khusus tema kegiatan Dies Natalis UNJ tahun ini adalah “Merajut Kebersamaan, Membangun Harapan Menuju Universitas Negeri Jakarta Sebagai Kampus Unggulan”. Acara Dies Natalies UNJ ke-54 dihadiri oleh Inspektur Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi,  Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. yang akan memberikan keynote speech, juga jajaran pimpinan UNJ, anggota senat universitas, para mantan Rektor, dosen, karyawan dan mahasiswa. Dalam Dies Natalis UNJ kali ini, orasi ilmiah dengan tema “Revolusi Industri 4.0, Refleksifitas, dan Masa Depan Kemanusiaan”, akan disampaikan oleh salah satu dosen generasi muda terbaik UNJ, Dr. Robertus Robert.

Menengok kembali perjalanan panjangnya, UNJ sebagai Perguruan Tinggi Negeri pada awalnya merupakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Indonesia, kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 55/1963 pada tanggal 16 mei 1964 diresmikan menjadi IKIP Jakarta. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari jadi (Dies Natalis) IKIP Jakarta. Dalam perkembangannya, pada tanggal 4 agustus 1999 berdasarkan SK Presiden RI No. 93/1999, IKIP Jakarta memperoleh perluasan mandat menjadi Universitas Negeri Jakarta.

UNJ lahir sebagai kampus yang dinamis dengan berbagai dinamika kehidupan kampusnya. Sejak Prof. Dr. Iman Santoso sebagai Ketua Presidium IKIP Jakarta pada tahun 1964, sampai saat ini IKIP Jakarta/UNJ telah dipimpin oleh dua belas orang Rektor/Plt Rektor/Ketua Presidium. UNJ yang pada awal berdirinya bertugas sebagai Perguruan Tinggi Negeri yang menghasilkan pendidik dan tenaga kependidikan, juga telah melahirkan beberapa tokoh nasional pendidikan, antara lain Prof. Dr. Conny R. Semiawan dan Prof. Dr. H.A.R. Tilaar. Pada hari ini, atas peran beliau berdua di bidang Pendidikan, UNJ dengan bangga akan menganugerahkan Lifetime Achievement Awards.  Semoga jejak prestasi mereka dapat diteladani oleh generasi-generasi muda UNJ.

Plt. Rektor UNJ, Prof. Intan Ahmad, Ph.D menyampaikan dalam pidatonya, sejak perubahan status IKIP Jakarta menjadi Universitas Negeri Jakarta pada tahun 1999, UNJ tidak hanya menghasilkan sarjana di bidang kependidikan, tetapi juga menghasilkan sarjana di bidang nonkependidikan. “Peran serta lulusan UNJ mencakup bidang yang lebih luas dalam berbagai aspek pembangunan bangsa. Tantangan berat bagi UNJ  adalah bagaimana mempersiapkan lulusan UNJ yang dapat bersaing dan berkompetisi di tataran global, khususnya menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.”

Pada perayaan Dies kali ini, UNJ juga akan meresmikan Gedung sarana pembelajaran Labschool Kebayoran Baru, dan gedung parkir UNJ. Pada tahun 2018 ini juga direncanakan akan dilaksanakan pembangunan Gedung Olah Raga UNJ di Kampus B Jalan Pemuda Rawamangun yang dibiayai dari dana hibah Pemprov DKI Jakarta.