Law and Culture 2019

Humas UNJ (27/8/2019) – Opening Ceremony Law and Culture 2019 telah digelar pada Senin, 26 Agustus 2019, di Gedung Syafei Lt. 8 Kampus A Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Turut menghadirkan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Dr. Achmad Ridwan, M.Si., Koordinator, serta Dosen dari 3 (tiga) Universitas yang mengikuti program Law & Culture 2019.
Dr. Achmad Ridwan mengucapkan selamat datang kepada para delegasi dari Leipzig University Jerman dan Universitas Brawijaya Malang. “It is great to see so many enthusiastic delegations here, you are lucky to be here this year because we have some tremendous events planned for each day of the conference in Jakarta and Malang” Jelas Dr. Achmad Ridwan. Beliau berharap program ini terus berjalan setiap tahunnya dan dapat memberikan kesan tak terlupakan khususnya bagi delegasi dari Leipzig University.

Program ini merupakan hasil dari kesepakatan pada Joint Summer Course pada tahun 2011. Sebelumnya, program ini bernama “Exploring Legal Culture” (2012 – 2016) namun kini menjadi “Law and Culture”. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, program pada tahun ini ditujukan untuk meningkatkan dampak struktural yakni hubungannya dengan kemasyarakatan agar kemudian bisa diterapkan. Oleh karena itu, tema yang diangkat ialah mengenai “Law and Culture Change”.

Law and Culture merupakan kerjasama antar tiga universitas yakni Universitas Negeri Jakarta, Universitas Brawijaya Malang, dan Leipzig University Jerman. Peserta Law and Culture 2018 adalah mahasiswa yang telah lulus serangkaian seleksi pada universitas masing-masing. Peserta dalam program Law and Culture terdapat 5 mahasiswa dan 3 dosen UNJ, 5 mahasiswa dan 3 Universitas Brawijaya, serta 10 mahasiswa dan 4 orang dosen Leipzig University. Para delegasi universitas mengikuti rangkaian kegiatan selama 4 hari di Jakarta, dan 6 hari di Malang, Jawa Timur. Kegiatan dilakukan meliputi Seminar, Disuksi, dan Presentasi Kelompok, serta City Tour dan kunjungan ke beberapa Lembaga.

Tujuan program ini adalah untuk merancang dan mengembangkan modul studi interdisipliner bersama, yang diadakan setiap tahunnya. Dengan demikian, bentuk-bentuk dan karakteristik sistem hukum Indonesia dan Jerman menjadi penting. Selain itu, perdebatan tentang pandangan dan praktek hukum yang dipengaruhi budaya yang spesifik, serta peran peraturan internasional dan hak asasi manusia.