Enter your keyword

ARTEC Fair 2019: Membangun Literasi Seni Pertunjukkan Adi Luhung Bagi Generasi

ARTEC Fair 2019: Membangun Literasi Seni Pertunjukkan Adi Luhung Bagi Generasi

ARTEC Fair 2019: Membangun Literasi Seni Pertunjukkan Adi Luhung Bagi Generasi

Humas UNJ (25/10/2019) – Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar ARTEC (Art, Education, and Culture) Fair 2019 pada Jumat, 25 Oktober 2019, di Aula Maftuchah Yusuf, Gedung Dewi Sartika, Kampus A UNJ. Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Dr. Totok Bintoro, M.Pd., Dekan FBS, Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd., Dekan Fakultas Pendidikan Psikologi, Dr. Gantina Komalasari, M.Psi., para Dosen, Mahasiswa, dan Sivitas Akademika UNJ.

ARTEC Fair 2019 mengusung tema “Membangun Literasi Seni Pertunjukkan Adi Luhung Bagi Generasi Milenial”. Tujuannya untuk memorabilia seni pertunjukkan yang bernilai “adi luhung”, yang mencerminkan budaya agung bangsa Indonesia. Pertunjukkan dikemas dengan konsep pementasan yang kekinian, sebagai tanggung jawab moral terhadap kelestarian kesenian tradisional bangsa Indonesia bagi masyarakat, masyarakat kampus, dan generasi milenial.

Dekan FBS, Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada Prodi Pendidikan Tari UNJ yang telah menyelenggarakan kegiatan pergelaran seni ini, “Kegiatan ini sangat positif, dan tentunya bernilai dan bermanfaat bukan hanya bagi mahasiswa Pendidikan Tari, tetapi juga sangat berharga untuk pelestarian kebudayaan Indonesia di tengah-tengah gencarnya arus teknologi digital, arus kemoderenan yang tidak boleh mengeyahkan nilai-nilai tradisi dan budaya luhur Indonesia,” jelas Liliana. Negara kita, beliau menambahkan, dikenal dengan keanekaragaman budaya lokalnya yang luar biasa. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kecintaan generasi milenial kepada akar budaya bangsanya.

ARTEC Fair menampilkan berbagai tarian klasik yang ada di Indonesia. Dalam hal ini menampilkan 6 jenis tarian, diantaranya: Tari Srimpi Manggala Retno, Surakarta, Jawa Tengah; Tari Gendhing Sriwijaya; Tari Pakarena, Sulawesi Selatan; Tari Badaya Wayang; Tari Nawung Sekar, Yogyakarta; Tari Remo, Jawa Timur; Tari BARIS; dan Tari Piring Dantiang Badarai. Pertunjukkan tari juga diiringi oleh musik tradisional Indonesia, seperti musih Rajah, dan Cigawiran. Menariknya, pertunjukkan tari di sini tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa, melainkan para dosen juga berpartisipasi dalam pergelaran seni tari ini.