Enter your keyword

Webinar Hubungan Kerja sama antar Perguruan Tinggi Indonesia – Australia, sebagai pintu masuk menuju Universitas bereputasi di Kawasan Asia

Webinar Hubungan Kerja sama antar Perguruan Tinggi Indonesia – Australia, sebagai pintu masuk menuju Universitas bereputasi di Kawasan Asia

Webinar Hubungan Kerja sama antar Perguruan Tinggi Indonesia – Australia, sebagai pintu masuk menuju Universitas bereputasi di Kawasan Asia

Untuk mewujudkan universitas yang bereputasi Internasional, UNJ memperluas jejaring  kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri dan juga dengan menjalin kerja sama dengan Atase Pendidikan Indonesia di KBRI Canberra Australia.

Kerja sama ini diwujudkan dalam bentuk webinar yang bertemakan “Hubungan Kerja sama antar Perguruan Tinggi Indonesia – Australia”. Webinar ini diadakan pada hari Senin, 5 April 2021.

Webinar ini dihadiri oleh Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerja sama  Dr. Totok Bintoro, M.Pd yang mewakili Rektor UNJ karena berhalangan hadir, Ketua Senat UNJ Prof.Dr. Hafid Abbas, Ketua LP2M Prof. Dr. Ucu Cahyana, M.Si, Narasumber dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Canberra Australia Dr. Imran Hanafi M.A., Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana UNJ, Dekan dan Wakil Dekan, dan para pejabat lainnya di lingkungan UNJ, serta turut hadir juga ketua LP2M di lingkungan LPTK.

“setelah memantapkan diri dengan mendapatkan predikat unggul pada awal tahun 2021, UNJ terus mengembangkan diri menuju kampus yang bereputasi di Kawasan Asia, dengan berbagai keunggulan di bidang Teknologi Pembelajaran, Sport Science, riset, inkubator bisnis, seni budaya dan lainnya sesuai dengan tuntutan zaman,” tutur Dr. Totok.

Untuk memantapkan posisi ini maka peningkatan kerja sama dalam lingkup regional, nasional, dan dunia menjadi sebuah keniscayaan bagi UNJ, salahsatunya melalui kerja sama antar UNJ dan perguruan tinggi terbaik di Australia.

Berdasarkan kebijakan kementrian pendidikan tentang kampus merdeka, dimana kampus yang memiliki fakultas-fakultas pendidikan dapat dengan bebas mengembangan dan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi yang berada di luar negeri.

“teman-teman mahasiswa yang berada di universitas dengan berbasis pendidikan, sedikit banyaknya mereka akan menjadi pendidik anak bangsa ini untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan paripurna sesuai dengan kertas kerja tersebut,” Ucap Dr. Imran dalam paparannya.

pada kerangka kerja dari kertas kerja yang dihasilkan oleh organisasi negara-negara pembangunan dan kerjasama ekonomi, disebutkan dimasa mendatang (2030) mahasiswa bukan cuma pengetahuan yang dibutuhkan, lebih dari itu perlu juga adanya skill yang mumpuni dan juga pengembangan sikap, perilaku dan nilai.

Pola Pengembangan Kerja sama terdapat 3 model kerja sama yang dikembangkan pemerintah Australia melalui institusi Pendidikan tinggi dan VET dengan Indonesia diantaranya: General Partnership (short-term training, credit transfer/dual degree), Strategic Partnership (licensing agreement dan join-degree) dan Joint Venture (membuka kampus atau pusat pelatihan).Untuk itulah sangat diperlukan penguatan kapasitas konektivitas people-to-people, baik antara akademisi dan researcher di perguruan tinggi di Indonesia dan Australia.

“Dengan mempertemukan para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan Pendidikan tinggi di Indonesia dan Australia, kami berharap pertemuan kali ini dapat menjadi sarana diskusi dan membuka peluang peningkatan kerjasama hingga mewujudkan kolaborasi diantara universitas-universitas di Indonesia dan Australia yang tergabung didalamnya,” ucap Dr. Imran.Webinar ini merupakan momentum penting bagi UNJ untuk memperluas jejaring dan mengkongkritkan kerjasama internasional menuju keunggulan UNJ nantinya, khususnya dengan perguruan tinggi terbaik di Australia sebagai pintu masuknya.

“Dengan webinar ini semoga dapat meningkatkan hubungan UNJ dan teman-teman LPTK dapat bekerjasama dan berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi dari Australia, dan kami (UNJ) khususnya dapat meningkatkan kolaborasi dalam bidang penelitian sehingga riset kolaborasi internasional UNJ dan teman-teman LPTK dapat lebih berkembang lagi.” tutur Prof. Ucu.