Enter your keyword

Englonesian, Standar Bahasa Inggris dengan Kearifan Lokal

Englonesian, Standar Bahasa Inggris dengan Kearifan Lokal

Englonesian, Standar Bahasa Inggris dengan Kearifan Lokal

Humas 05/03/2019 Dr. John O’Regan, Ph.D, wakil dekan internasional dari University College of London, menjadi pembicara kuliah umum perdana Pascasarjana Semester 110 yang bertemakan “English As a Global Language, Part II; or “Congratulation! You sudah jago speak in Englonesian”. Bertempat di Ruang Rapat Besar Lantai 5, Gedung Bung Hatta Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, acara yang diadakan pada 05 Maret 2019 dihadiri oleh Plt. Direktur Pascasarjana UNJ, Prof. Dr. Ilza Mayuni, M.A, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Dr. Liliana Muliatuti, M.Pd, jajaran Wakil Direktur Pascasarjana, jajaran Pengurus Komite Pascasarjana, Jajaran Pengurus GIP3 Pascasarjana, Jajaran Pengurus GIPK pascasarjana, Koordinator serta dosen Program Studi Fakultas Pascasarjana, Program Studi S1 Sastra Inggris, dan Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris.

Acara ini dimulai dengan pembacaan profil yang dibacakan oleh moderator, Eva Leiliyanti, Ph.D. Setelah pembacaan profil, Dr. John O’Regan selaku narasumber memberikan pemaparan materi. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan sejarah singkat mengenai dominasi bahasa inggris sehingga mampu menjadi bahasa yang cukup dominan di kancah internasional. Ia juga memaparkan tentang penggunaan Bahasa Inggris dalam beberapa kejadian bersejarah Indonesia, seperti di Konferensi Bandung 1955. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, bahasa inggris mulai mengalami translanguaging, superdiversity, dan translingualism di beberapa negara sehingga tercipta versi bahasa Inggris tersendiri di beberapa negara, seperti Chinglish di Cina, Japlish di Jepang, dan Indonglish di Indonesia.

Di akhir penyampaian materi, Dr. John O’Regan memaklumi bahwa terciptanya versi baru bahasa Inggris di beberapa negara merupakan salah satu hal wajar bagi generasi muda untuk menciptakan identitas generasi mereka. ”Di waktu yang sama, kita harus mengakui bahwa Inggris telah menjadi bahasa yang dominan untuk beberapa alasan, dan bahasa Inggris sangat terikat dengan kapitalisme, terutama British dan American. Ada versi bahasa inggris yang memiliki peran lebih kuat daripada versi bahasa inggris lain, yaitu Standard English,” tambahnya. Dr. John O’Regan juga memaklumi jika versi Bahasa Inggris tetap digunakan, karena dia meyakini bahwa Bahasa Inggris memiliki kearifan lokal tersendiri untuk diucapkan di setiap negara. Akan tetapi, penggunaan Standard English akan lebih mempermudah untuk dipahami secara internasional, karena cara pelafalannya pun akan terdengar seperti pembicara bahasa inggris asli. Ke depannya, Dr. John O’Regan berharap bahwa masyarakat dunia tetap memiliki keinginan untuk mempelajari versi bahasa universal hingga budaya Inggris agar bisa memiliki pemahaman lebih jauh akan Bahasa Inggris.