WiraWiri UNJ sebagai Candradimuka untuk para Enterpreuner Menuju Indonesia Emas 2045
Humas UNJ, Jakarta- Kewirausahaan memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Dipahami sebagai kegiatan individu atau kelompok yang bertujuan untuk memulai usaha ekonomi. Kewirausahaan menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan meningkatkan produktivitas.
Dalam kuliah umum yang disampaikan oleh Wakil Presiden Indonesia, Ma’ruf Amin pada saat PKKMB di UNU Blitar 25 September 2021, menyampaikan jika rata-rata jumlah pengusaha di negara maju mencapai lebih dari 10% dari total populasi, seperti negara Amerika serikat, Jerman dan beberapa negara Eropa barat memiliki angka yang cukup tinggi kisaran 10—12% bahkan di beberapa negara Asia yang maju seperti Singapura, persentasenya 8.6% dari total populasi. Sementara itu, di Indonesia angka wirausahawan baru mencapai sekitar 3,47% dari total populasi pada tahun 2023. Jumlah tersebut jauh di bawah standar yang dibutuhkan untuk dikategorikan sebagai negara maju. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk meningkatkan angka ini hingga 4% dari jumlah penduduk pada tahun 2045.
Setelah melihat perbandingan data tersebut, terdapat korelasi yang signifikan antara kemajuan suatu negara dan jumlah pengusaha yang dimilikinya. Jika Indonesia ingin menyamai angka rata-rata negara maju, maka perlu adanya peningkatan besar dalam jumlah pelaku usaha. Termasuk mendorong inovasi dan penyederhanaan regulasi bagi pelaku usaha kecil dan menengah, serta tingkat pendidikan dan keterampilan. Pengusaha di negara maju seringkai didukung oleh tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan ketersediaan pelatihan yang memadai. Pendidikan yang baik dalam kewirausahaan memberikan landasan yang kuat bagi inovasi dan kewirausahaan di suatu negara.
Demi mencapai targetnya pada 2045, Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 memiliki target pada tahun 2024 akan tercipta 1 juta wirausaha baru. Untuk itu pemerintah Indonesia saling bergotong royong lintas kementerian dan lembaga untuk mewujudkannya. Salah satu nyata yang dilakukan oleh Kemeterian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Wirausaha Merdeka merupakan salah satu upaya terciptanya wirausaha mahasiswa di Indonesia.
Seperti yang dikutip di laman UNJ pada saat Grand Launching, Gamaliel Alexander selaku Kepala Program Wirausaha Merdeka (WMK) Kemendikbud ristek mengatakan bahwa ini merupakan tahun ke-3 dan terdapat 30 perguruan tinggi pelaksana kegiatan WMK. UNJ menjadi salah satu dari ke-30 perguruan tinggi tersebut. Pada tahun 2024, kali kedua UNJ ditunjuk kembali pada pelaksanaan Wirausaha Merdeka. Wirausaha Merdeka merupakan bagian dari Program kampus Merdeka Kemendikbud ristek guna memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri menjadi calon wirausahawan melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.
Program Wirausaha Merdeka berkolaborasi dengan perguruan tinggi pelaksana program mengembangkan pembelajaran wirausaha yang mampu mengasah jiwa kewirausahaan, mendorong peningkatan pengalaman wirausaha dan peningkatan kemampuan daya kerja mahasiswa.
Ketika dihubungi secara daring melalui pesan instan, Dr. Widya selaku Ketua Pelaksana Program WiraWiri UNJ menjelaskan bahwa terdapat keuntungan tersendiri bagi UNJ menjadi pelaksana perguruan tinggi (PT) antara lain seperti, 1) UNJ mampu mengembangkan model kewirausahaan yang inovatif dan kreatif, 2) Membantu pencapaian (IKU-1) yaitu aspek peningkatan kualitas lulusan dalam kesiapan kerja lulusan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak atau berwirausaha setelah menyelesaikan studi di perguruan tinggi, 3) Membantu pencapaian (IKU-2) yaitu aspek peningkatan kualitas mahasiswa berupa dukungan dan apresiasi terhadap mahasiswa untuk bisa belajar dan berprestasi dalam kegiatan di luar kampus, 4) Membantu pencapaian (IKU-7) Aspek kelas kolaboratif dan partisipatif dalam pembelajaran wirausaha mahasiswa di Perguruan Tinggi.
Penamaan program Wirausaha Merdeka untuk di UNJ sendiri yakni WiraWiri UNJ yang merupakan singkatan dari Wirausaha Merdeka, Wirausaha untuk Negeri. Program ini diciptakan untuk memfasilitasi para mahasiswa yang mempunyai minat berwirausaha dan ingin memulai usaha dengan basis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS).
Selain itu WiraWiri UNJ juga memiliki 5 tujuan yang mengacu pada program Wirausaha Merdeka yakni, 1. Memantik minat dan semangat mahasiswa dalam berwirausaha, 2. Menanamkan mindset dan kompetensi dasar di bidang kewirausahaan, 3. Mendorong peningkatan pengalaman wirausaha mahasiswa, 4. Meningkatan kemampuan daya kerja mahasiswa, 5. Terakhir membantu meningkatkan kapasistas dan kualitas lulusan perguruan tinggi.
Untuk tahun 2024, WiraWiri UNJ menerima 500 peserta yang berasal dari 30 perguruan tinggi di Indonesia, jumlah peserta tersebut naik 100 peserta dari tahun 2023. Dengan rincian 195 peserta berasal dari internal (UNJ) dan 305 peserta berasal dari eksternal. Sedangkan jika berdasarkan peminatan bidang usaha, terdapat 5 kelompok jasa, 11 kelompok fashion, 8 kelompok digital startup dan 76 kelompok FnB.
Antusiasme peserta begitu besar dalam mengikuti kegiatan ini karena ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan selain bisa mengkonversi menjadi 20sks yakni, 1) Memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa dengan pelbagai kegiatan seperti pembekalan mindset, 2) Memiliki kompetensi dalam menganalisa usaha dan menciptakan peluang usaha, 3) Memiliki peningkatan daya kerja yang akhirnya akan meningkatkan kualitas dan kapasitas lulusan perguruan tinggi. 4) Kesempatan untuk belajar di luar kampus. WiraWiri UNJ juga terbuka menerima pelayanan apabila ada mahasiswa yang mengeluh karena tidak bisa konversi 20SKS tersebut.
Dilkutip melalui laman wirawiri.unj.ac.id, terdapat 3 alasan untuk para mahasiswa memilih UNJ sebagai perguruan tinggi pelaksana. Pertama, pembelajaran menggunakan business simulation games yang tidak dapat ditemukan di universitas lain, melalui simulasi ini bisa merasakan pengelaman nyata dalam mengelola bisnis dan menghadapi tantangannya. Kedua, kampus UNJ sangat strategis karena terletak di pusat kota Jakarta, sehingga akses mudah dan beragam pilihan transportasi. Ketiga, memiliki inkubator bisnis yang berada di bawah koordinasi LPPM UNJ, indikator bisnis bertujuan untuk melakukan pengembangan bisnis serta komersialisasi hasil penelitian dan produk inovatif. Jadi dengan memilih UNJ memiliki kesempatan bagus untuk berkolaborasi dengan inkubator bisnis UNJ dan mendapatkan dukungan dan bimbingan dari ahli bisnis. Berdasarkan hal tersebut, tak diragukan lagi apabila WiraWiri UNJ sebagai candradimuka bagi para mahasiswa yang ingin menjadi wirausaha baru.
Adapun agenda WiraWiri UNJ Tahun 2024, dimulai dari 24 September 2024 untuk Grand launching sampai dengan Closing pada tanggal 6 Desember 2024. Setelah Grand launching, ada Seminar Business Ideation pada tanggal 1 oktober 2024, Workshop Busines Model Canvas pada tanggal 8 Oktober 2024, Seminar Photo Product pada tanggal 16-17 oktober 2024, Seminar Social Media Marketing pada tangal 29 Oktober 2024, Seminar Pengelolaan Sumber Daya dan Finansial Bisnis pada 6 november 2024, Seminar Standarisasi Mutu Produk tanggal 11 November 2024, Workshop Prototyping & Uji Produksi tanggal 20 November 2024, dan terakhir Closing pada tanggal 6 desember 2024.
Di sela kegiatan WiraWiri UNJ, penulis menghubungi dua peserta WiraWIri UNJ. Sutan Paris dari Universitas Global Jakarta dan Manda Anisa dari STIE Jakarta. Paris memberi kesan selama agenda WiraWiri di UNJ, sangat keren karena menghadirkan narasumber yang tepat sesuai bidangnya sehingga memotivasi dengan benar untuk calon wirausaha guna mewujudkan mimpinya menjadi wirausaha baru.
Sementara itu, Manda memiliki alasan memilih UNJ, karena sebelumnya sudah riset dan melihat reviu tahun kemarin, kalau memilih UNJ itu sangat “Worth It” dan “Trusted”, dan untuk materinya disusun dengan bagus sehingga kegiatannya berlangsung lancar tentu juga didukung dengan fasilitas yang bagus.
Terakhir, Dr. Widya sangat bangga terhadap program ini, karena melihat semangat dan antusias berwirausaha mahasiswa, dibuktikan dengan jumlah pendaftar mencapai 553, melebihi kuota awal yang ditetapkan. Dengan Antusiasme tersebut sehingga kuota ditambahkan dari 480 menjadi 500 peserta. Diharapkan program ini mampu menghasilkan 100 ide bisnis baru yang dapat mendukung Gerakan 1 Juta Enterpreneur Menuju Indonesia Emas 2045.