Enter your keyword

UNJ Kukuhkan 3 Guru Besar dari FIP

UNJ Kukuhkan 3 Guru Besar dari FIP

UNJ Kukuhkan 3 Guru Besar dari FIP

Humas UNJ (15/06/2021) – Setelah pekan lalu Universitas Negeri Jakarta telah mengukuhkan Rektor UNJ sebagai guru besar, kini pada Selasa, 15 Juni 2021, UNJ menyelenggarakan sidang terbuka upacara pengukuhan Guru Besar 3 Profesor dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) yang dipimpin oleh Rektor UNJ, Prof. Komarudin. berikut untuk nama Guru Besar yang akan dikukuhkan, Prof. Dr. Awaluddin, M. Pd., Prof. Dr. Arifin Maksum, M.Pd., Prof. Dr. Fahrurrozi, M.Pd.

Pengukuhan guru besar tersebut dilaksanakan secara Hybrid, untuk daring diadakan via Zoom dan bisa juga disaksikan di kanal YouTube Edura TV, sedangkan untuk yang luring diadakan di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika, Kampus A UNJ. Kegiatan secara luring ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan peserta undangan terbatas.

Pengukuhan dan Pembacaan Orasi ilmiah dibagi menjadi 3 sesi, untuk sesi pertama, Prof. Dr. Awaluddin, M. Pd. dikukuhkan sebagai guru besar tetap bidang ilmu Pendidikan bimbingan dan koseling. dan orasi ilmiah “Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Karakter Peserta Didik Menghadapi Abad 21”

Untuk sesi kedua, Prof. Dr. Arifin Maksum, M.Pd. dikukuhkan sebagai guru besar tetap bidang ilmu Pendidikan dasar. Dan orasi ilmiah “transformasi Pembelajaran IPS Sekolah Dasar dengan Pemanfaatan teknologi digital Menyongsong Era Society 5.0”

Untuk sesi ketiga, Prof. Dr. Fahrurrozi, M.Pd. dikukuhkan sebagai guru besar tetap bidang ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia sekolah dasar. Dan orasi ilmiah “Model Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas Awal Sekolah Dasar”

Prof. Komarudin mengatakan bahwa Ada tiga poin penting dari substansi Orasi Ilmiah ketiga Guru Besar pada bidang pendidikan ini, antara lain:

  1. Penekanan pada pentingnya peran guru, khususnya guru bimbingan dan konseling dalam penguatan karakter peserta didik untuk menghadapi Abad 21.
  2. Penekanan pada pentingnya formula pembelajaran yang dapat memanfaatkan teknologi digital, khususnya pada pembelajaran IPS SD.
  3. Penekanan pentingnya penilaian kemampuan membaca bagi peserta didik, khususnya membaca permulaan pada siswa kelas awal SD.

Titik temu dari ketiga substansi orasi ilmiah tersebut ialah keniscayaan transformasi pembelajaran dan penilaian yang bertumpu pada formula pendidikan Abad 21 dan pemanfaatan teknologi digital.

Dalam konteks ini teknologi adalah sebuah keniscayaan zaman, namun jangan sampai teknologi tersebut mendistorsi kehidupan manusia dan pendidikan. Di sinilah letak pentingnya penguatan karakter dalam pendidikan untuk menciptakan “Kearifan Digital bagi dunia Pendidikan, dalam proses pembelajaran”.“Selamat kepada Prof. Dr. Awaluddin, M.Pd; Prof. Dr. Arifin Maksum, M.Pd; dan Prof. Dr. Fahrurrozi, M.Pd atas pencapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan. Semoga dengan pengukuhan ini dapat memberikan motivasi untuk terus berkarya, memberikan keteladanan dan manfaat bagi UNJ, masyarakat, bangsa, dan negara, khususnya dalam bidang Pendidikan.” Ujar Prof. Komarudin dalam menutup sambutannya.