Sekolah Pascasarjana UNJ Yudisium 260 Mahasiswa PPG : Menjadi Guru Profesional yang Siap Mendidik
Humas UNJ, Jakarta- Sebanyak 260 mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023, yang kini disebut sebagai calon guru, mengikuti yudisium dan pengambilan sumpah profesi. Acara ini berlangsung pada Rabu, 4 Desember 2024, di Aula Labschool UNJ lantai 3.
Acara tersebut dihadiri oleh Prof. Ifan Iskandar, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dedi Purwarna, Direktur Sekolah Pascasarjana, para wakil direktur, Prof. Muhammad Zid, Ketua PPG UNJ, serta pejabat lainnya di lingkungan UNJ. Dari pihak eksternal, hadir Ferry Maulana Putra, M.Ed, selaku Plt. Direktur PPG.
Dalam laporannya, Prof. Zid menyampaikan bahwa sebanyak 260 mahasiswa dari 12 bidang studi telah diyudisium. Rinciannya adalah sebagai berikut: Prodi Bahasa Indonesia sebanyak 37 orang, Prodi Matematika 25 orang, Biologi dan Kimia masing-masing 1 orang, PGSD 71 orang, PJOK 39 orang, IPS 48 orang, Sejarah 11 orang, Pemasaran 13 orang, Teknik Konstruksi dan Perumahan 2 orang, serta 18 mahasiswa PPG retaker.
Pelaksanaan PPG ini melibatkan 49 sekolah mitra dan berbagai kegiatan pendukung seperti KMD Pramuka, Bela Negara, Pelatihan Canva, serta Studi Budaya dan Character Building. Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk mendukung profesionalisme para calon guru.
“Untuk para mahasiswa PPG yang diyudisium hari ini, siapkan diri untuk mengabdikan apa yang telah diperoleh selama satu tahun di kampus UNJ dengan hati yang lapang di berbagai satuan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia,” tutup Prof. Zid.
Selanjutnya, Prof. Dedi Purwana berharap agar para lulusan benar-benar menjadi guru profesional, bukan hanya mengaku profesional karena memiliki sertifikat pendidik. “Sertifikat pendidik hanya selembar kertas yang tidak ada artinya jika dalam mengajar tidak mencerminkan seorang guru yang profesional,” tegasnya.
“Perlu dicatat juga bahwa profesi guru tidak bisa digantikan oleh apa pun, termasuk AI. Guru bukan hanya mengajarkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga mendidik, yang tidak bisa dilakukan oleh robot. Mendidik hanya bisa dilakukan oleh guru profesional,” pungkas Prof. Dedi.
Ferry Maulana Putra, M.Ed., selaku Plt. Direktur PPG, menyampaikan harapannya agar ilmu yang telah dipelajari dapat bermanfaat. “Saya berharap dan berdoa agar seluruh lulusan PPG UNJ dapat mendaftarkan diri mengikuti seleksi ASN P3K dari tanggal 17 November hingga 30 Desember,” ujarnya.
Prof. Ifan Iskandar menjelaskan bahwa permasalahan guru sebenarnya bukan kekurangan jumlah, melainkan distribusi yang tidak merata. “Guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif dan memiliki komitmen untuk mengembangkan diri. Guru merupakan pembelajar sepanjang hayat, jadi dengan lulus pada jenjang tertentu, itu menandakan harus belajar hal baru lagi,” jelasnya.
Acara selanjutnya adalah prosesi pelantikan peserta yudisium PPG yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ifan Iskandar, kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah profesi yang dipimpin oleh salah satu peserta yudisium dan diucapkan ulang oleh seluruh peserta yudisium. Prosesi ini berlangsung khidmat dan sakral.