Pesan Rektor pada Pelantikan Dekan Psikologi: Terima Kasih atas Prestasi, Tugas Berat Menanti di Depan
Humas UNJ, Jakarta– Prof. Komarudin, Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ), melantik Dr. Gumgum Gumelar Fajar Rakhman sebagai Dekan Fakultas Psikologi UNJ untuk periode antar waktu 2020—2024. Pelantikan ini tertuang dalam SK Rektor UNJ Nomor 1772/UN39/HK.02/2024.
Acara pelantikan yang digelar pada 6 Desember 2024 di Aula Latief Hendraningrat ini turut dihadiri oleh Ketua Senat dan Sekretaris Senat Akademik, para Wakil Rektor, Sekretaris Universitas, Ketua Lembaga, Ketua Badan, para Direktur, para Dekan, dan pejabat lainnya di lingkungan UNJ.
Dalam sambutannya, Prof. Komarudin menyampaikan bahwa pelantikan ini khusus untuk Fakultas Psikologi dan merupakan kebutuhan kelembagaan, terutama untuk Majelis Wali Amanat (MWA) dan Senat Akademik Universitas (SAU). Menurut ketentuan, keanggotaan MWA dan SAU wajib diisi oleh lektor kepala.
Prof. Komarudin juga mengucapkan terima kasih kepada Dekan sebelumnya, Prof. Yufiarti, yang telah memimpin Fakultas Psikologi dengan berbagai kemajuan dan prestasi yang diraih. Dengan dukungan para Wakil Dekan, Koordinator Program Studi, dan dosen Psikologi yang luar biasa, Prodi dan Fakultas Psikologi UNJ berhasil meraih peringkat yang terhormat di Indonesia.
“Jika kita melihat di internet, sering kali kita menemukan bahwa Prodi Psikologi UNJ termasuk dalam daftar program studi yang bereputasi dan memiliki peminat terbanyak di Indonesia. Ini sangat membanggakan,” ujar Prof. Komarudin.
Terakhir, Prof. Komarudin mengucapkan selamat kepada Dekan yang baru, Dr. Gumgum Gumelar Fajar Rakhman. “Pak Gumgum sudah matang dalam mengelola fakultas dan telah dikader oleh para dekan psikologi sebelumnya yang hebat-hebat,” ujarnya.
Meskipun masa jabatannya singkat, tugas berat menanti di depan. Tuntutan utama adalah peningkatan jenjang karier dosen. “Jangan biarkan kebanyakan asisten ahli, tingkatkan ke lektor, dan yang lektor tingkatkan ke lektor kepala. Perbanyak dan utamakan kenaikan jabatan menjadi guru besar,” tegas Prof. Komarudin.
Ia juga menekankan pentingnya menciptakan kondisi yang kondusif dan produktif dalam hal riset dan publikasi demi membangun budaya akademik yang baik.