Enter your keyword

Pelantikan Dr. Komarudin, M.Si , Rektor UNJ 2019-2023

Pelantikan Dr. Komarudin, M.Si , Rektor UNJ 2019-2023

Pelantikan Dr. Komarudin, M.Si , Rektor UNJ 2019-2023

Humas UNJ (26/9/2019) – Dr. Komarudin, M.Si., resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk periode 2019 – 2023 oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Republik Indonesia, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D. Pelantikan ini dilaksanakan di Ruang Auditorium Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Jakarta, Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 11:30 WIB. Turut hadir pada acara ini, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, dan Anggota DPR RI Fadel Muhammad, serta para pimpinan dari berbagai instansi.

Selain melantik Dr. Komarudin, M.Si sebagai Rektor UNJ, Menristekdikti Prof. H. Mohamad Nasir, juga melantik dua orang rektor dan tiga direktur politeknik, antara lain: Eduart Wolok sebagai Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Anis Saggaf sebagai Rektor Universitas Sriwijaya, Abdul Rahman sebagai Direktur Politeknik Medan, Ramli ST, M.Eng sebagai Direktur Politeknik Samarinda, dan Ir. Eko Julianto, M.sc,MRINA sebagai direktur Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Menristekdikti, Prof. M. Nasir, dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para pejabat yang dilantik sebagai rektor dan direktur perguruan tinggi. “Jabatan atau amanah ini adalah bukan semata-mata anugerah, jabatan yang disandang ini harus dipertanggungjawabkan di kemudian hari,” jelas Nasir. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa yang harus dilakukan bagi para pimpinan adalah menerapkan good university governance, tata kelola universitas yang baik. Ada 4 ciri-ciri penting tata kelola universitas yang baik, yaitu transparency, fairness, accountability, dan responsibility. Di era revoulusi industri 4.0 ini, semua harus dilakukan dengan cepat, harus melakukan banyak inovasi dan kreativitas, tidak boleh hanya berpangku tangan dengan menyerahkan kepada para wakil rektor, dekan, atau pimpinan dibawah, tapi rektor harus bertanggung jawab penuh untuk memajukan universitas.

Disamping masalah governance, Prof. Nasir mengatakan yang tidak kalah pentingnya adalah menyangkut kita sebagai bangsa dan negara Republik Indonesia. “Kita harus memelihara 4 pilar kebangsaan, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila sebagai ideologi negara, Undang-Undang Dasar sebagai dasar negara, dan semboyan Bhinneka Tungga Ika” ungkap Nasir. Jangan sampai kampus tekoyak hanya karena masalah radikalisme, harus diselesaikan sampai tuntas. Di akhir pidatonya, Prof. Nasir juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan sebelumnya, salah satunya kepada mantan Plt. Rektor UNJ, Prof. Intan Ahmad, yang telah menjalankan tugas dengan baik selama kurun waktu 2 tahun. “Untuk itu, rektor berikutnya bagaimana mengakselerasikan apa yang sudah dilakukan oleh rektor pendahulu. Jangan jadikan kampus sebagai tempat konflik antar teman, kelompok, atau golongan. Jadikan satu untuk memperkuat universitas di masa depan agar lebih baik,” harap Prof. M. Nasir.