Enter your keyword

(Bahasa) Webinar Nasional: Blue Carbon on Climate Change Action, sebagai Forum kerja sama berbagai kalangan untuk berkontribusi nyata.

(Bahasa) Webinar Nasional: Blue Carbon on Climate Change Action, sebagai Forum kerja sama berbagai kalangan untuk berkontribusi nyata.

(Bahasa) Webinar Nasional: Blue Carbon on Climate Change Action, sebagai Forum kerja sama berbagai kalangan untuk berkontribusi nyata.

Humas UNJ (24/06/2021) – Program Studi Magister Manajemen Lingkungan Pascasarjana UNJ bekerja sama dengan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu menyelenggarakan Webinar Nasional dengan Tema: Blue Carbon on Climate Change Action.

Webinar yang berlangsung pada Kamis, 24 Juni 2021, pukul 13.00 s.d 15.00 WIB, diselenggarakan secara daring via Zoom dan YouTube kanal PASCASARJANA UNJ OFFICIAL. Turut hadir Wakil Rektor 1 UNJ yang mewakili Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ karena berhalangan hadir, Junaedi, S.Sos. M.Si selaku Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Prof. Dr. Nadiroh, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana UNJ, Para Ketua Lembaga, Ketua Program Studi Magister Manajemen Lingkungan Pascasarjana dan para pejabat lainnya di lingkungan Universitas Negeri Jakarta.

Pada webinar ini juga turut menghadirkan moderator dan 4 narasumber, diantaranya Dr. Muhammad Zid, M.Si dari LP3M UNJ yang akan menjadi moderator, untuk narasumbernya diisi dan disampaikan oleh Drs. Syaripudin, M.Si selaku Plt. DLH DKI Jakarta; Ir. Emma Rachmawaty, M.Sc selaku Direktur Mitigasi Perubahan Iklim KLKH; Muhammad Ilman Ph.D dari The Nature Conservancy; dan Ir. Hugua selaku Anggota Komisi II DPR- RI, Bupati Kab. Wakatobi 2006-2016.

Dalam sambutannya, Bupati Pulau seribu mengatakan, saat ini terdapat 3 ekosistem yang berpotensi sebagai karbon biru yaitu mangrove, padang lamun, dan Kawasan payau. Karbon biru merupakan upaya untuk mengurangi emisi karbon dioksida sehingga bisa memitigasi pemanasan global dan perubahan iklim dengan cara menjaga keberadaan hutan bakau, padang lamun, rumput laut dan ekosistem pesisir.blue Carbon sama-sama kita jaga, tentu sesuai dengan kapasitas masing-masing, penting untuk mahasiswa terkait MBKM dengan mengedukasi mensosialisasi agar semua pentahelix menyadari betapa pentingnya melestarikan blue carbon sebagai salah satu mencegah atau mengurangi dampak climate change dengan nyata.” Tutur Prof. Nadiroh.Prof. Suyono dalam sambutan dan pembukaan resmi webinar nasional megatakan, saya membaca dalam sebuah artikel mangrove Indonesia ini dinobatkan sebagai tanaman penyelamat bumi dari kehancuran krisis iklim, di Indoensia memiliki 3,2 juta hektar mangrove dan 3 juta hektar padang lamun, dengan ekosistem seperti itu mangrove dan lamun Indonesia menyimpan 17% cadangan karbon global. Oleh karena itu pengelolaan ekosistem yang baik itu sangat penting, dalam webinar kali ini saya berharap dapat putusan diskusi dari berbagai ahli.Perlunya ada diskusi ini agar bisa berkolaborasi antara akademisi, dinas kerja wilayah terkait, masyarakat dan LSM dalam upaya aksi perubahan iklim. Seminar nasional ini bertujuan untuk mendiskusikan regulasi-regulasi yang berkenan sektor karbon biru sebagai bagian dari aksi perubahan iklim, yang kedua untuk memperoleh pandangan, prespektif, saran dari para pihak yang mengenai konstribusi pada sektor karbon biru pada aksi perubahan iklim.

Webinar ini diharapkan menjadi forum pertemuan antara ilmuan, peneliti, penentu kebijakan, pengusaha, serta organisasi kemasyarakatan lainnya, untuk mendorong kerja sama antar berbagai kalangan yang berkecimpung langsung di bidang tertentu.