Enter your keyword

(Bahasa) webinar innovative asia: Advancing the knowledge-based economy

(Bahasa) webinar innovative asia: Advancing the knowledge-based economy

(Bahasa) webinar innovative asia: Advancing the knowledge-based economy

Humas UNJ, Jakarta – Webinar Innovative Asia: Advancing The Knowledge-Based Economy diadakan oleh Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis LPPM UNJ,  yang di ilhami  oleh Prof. Hafid Abbas lewat buku Innovative Asia. Pada webinar ini menghadirkan pembicara kunci Prof. Hafid Abbas, dua orang narasumber yakni, Prof. Haryo Kuncoro selaku Guru Besar UNJ dan Ahmad Gamal, Ph.d selaku Direktur Inovasi dan Science Techno park dan di moderator oleh Dr. Gatot Nazir.

Webinar yang terselenggara secara daring pada Selasa, 28 September 2021 turut dihadiri oleh Rektor UNJ, Ketua Senat UNJ, Para Wakil Rektor, Para Ketua dan Sekretaris Lembaga, Para Dekan dan Direktur Pascasarjana, Para Wakil Dekan dan Wakil Direktur, serta Para Panitia Penyelenggara.

Dalam kesempatan ini, Prof. Ucu selaku Ketua LPPM mengatakan webinar ini di ilhami oleh Prof. Hafid dengan buku Innovative Asia, buku ini sangat menarik dan menginspirasi bagi pengembangan UNJ dan Indonesia ke depan, sehingga kami berinisiatif untuk membedah buku ini ke dalam webinar ini, agar kita bisa mempelajari dan mengadopsi ide-ide pemikiran gagasan dalam buku innovative Asia ini.

Prof. Ucu sedang menyampaikan laporan acara (Dok Humas UNJ)

Buku ini sangat cocok sekali bagi UNJ menurut kami karena terkait konsep Pendidikan, di dalam buku ini terdapat 4 pilar, yang dimana 3 pilar berkaitan dengan Pendidikan di perguruan tinggi. 1) economic insentif; 2) Education & skill; 3) innovation and technology; 4) Informastion Comunication. Pilar 2 sampai dengan 4 sangat cocok bagi UNJ bagi dirinya dalam mengembangkan dirinya dalam perguruan tinggi dalam rangka menyelenggarakan perguruan tinggi yang bermutu. Di sana disebutkan pendidikan di perguruan tinggi tidak hanya mengembangkan Pendidikan kualitas akademik, tetapi juga dapat mengembangkan Pendidikan di bidang vokasional sehingga menghasilkan sarjana di bidang terapan yang sangat dibutuhkan oleh pihak industri. Perguruan tinggi harus banyak bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi kelas dunia. Tentu saja itu harus didukung oleh TIK.

Prof. Komarudin dalam sambutan dan pembukaan menyampaikan, riset dan inovasi tentu menjadi kunci pembangunan dan kemandirian bangsa, baik di bidang pendidikan, ekonomi, kebudayaan maupun politik. dalam konteks ekonomi melalui riset dan inovasi dapat ditumbuhkan melalui platform ekonomi masa depan seperti, ekonomi digital, green ekonomi, blue ekonomi.

Prof. Komarudin ketika sambutan pembukaan (Dok Humas UNJ)

Untuk menciptakan riset dan inovasi yang kuat dan berdampak pada masyarakat dan pembangunan nasional setidaknya ada 7 aspek yang perlu disiapkan, 1) cetak biru riset dan inovasi; 2) kolaborasi yang solid dari seluruh pemangku kepentingan; 3) penguatan tata kelembagaan riset dan inovasi yang komprehensif; 4) pendanaan yang memadai; 5) kompetitif dan excellent; 6) penguatan SDM riset; 7) penguatan jejaring riset.

Ke depan Prof. Ucu selaku ketua LPPM dapat memetakan riset-riset unggulan terbaik yang bisa di promosikan dan dipublikasikan sehingga tidak hanya melalui jurnal karena belum tentu dibaca, sehingga Diseminasi dalam bentuk seminar kali ini sangat penting sekali, jika perlu mengundang media masa sangat bagus sekali. Berharap ke depan menjadi agenda berkala dan tetap.