Enter your keyword

(Bahasa) PROGRAM DOKTORAL MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCASARJANA UNJ SELENGGARAKAN SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN

(Bahasa) PROGRAM DOKTORAL MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCASARJANA UNJ SELENGGARAKAN SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN

(Bahasa) PROGRAM DOKTORAL MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCASARJANA UNJ SELENGGARAKAN SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN

Jakarta, 30 Juni 2021 – Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan seminar nasional yang bertemakan “Antara SDGs dan Covid-19: Menyelematkan Kualitas Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19”. Kegiatan seminar yang dilaksanakan tanggal 30 Juni 2021 ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan live streaming melalui kanal YouTube Edura TV.

Seminar nasional ini diinisiasi oleh mahasiswa Program Doktoral Manajemen Pendidikan Pascasarjana UNJ Kelas Non Reguler dalam rangka tugas akhir mata kuliah Manajemen Satuan Pendidikan. Kegiatan seminar ini merupakan bagian dari penerapan project based learning yang menempatkan mahasiswa sebagai pilot dan dosen sebagai co-pilot dalam pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan seminar nasional yang dikelola mahasiswa secara mandiri merupakan bentuk evaluasi pembelajaran yang tuntas karena mengukur seluruh aspek yang terdiri dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Diharapkan penerapan project based learning ini dapat membentuk profesionalitas lulusan nantinya dalam bidang manajemen pendidikan, baik sebagai pemimpin maupun konsultan pendidikan.

Tema seminar nasional yang diangkat didasari dari kegelisahan sivitas akademika UNJ, dalam hal ini mahasiswa Program Doktoral Manajemen Pendidikan Pascasarjana UNJ kelas non reguler dalam melihat beberapa fenomena pendidikan yang terjadi saat ini. Dimana dunia pendidikan Indonesia mengalami berbagai hambatan dalam proses pembelajaran di era pandemi Covid-19 saat ini. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan secara jarak jauh atau daring menimbulkan banyak masalah. Tidak hanya masalah tentang ketersediaan dan kestabilan jaringan internet, kepemilikan gawai oleh peserta didik atau dana untuk membeli kuota internet, tetapi juga masalah-masalah lain seperti kemampuan guru-guru dalam memilih dan memadu-padankan metode pedagogi yang ada untuk dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh atau daring ini. Menurut Laporan terakhir UNICEF di akhir 2020, terdapat sepertiga anak-anak di dunia yang tidak dapat menikmati sekolah selama masa pandemi karena mereka tidak memiliki akses ke teknologi informasi. Kemampuan guru dan kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola kegiatan pembelajaran makin diperlukan terutama untuk daerah-daerah yang masih belum mendapat jaringan internet.

Permasalahan pembelajaran di era pandemi Covid-19 ini, tentu dapat menghambat tercapainya tujuan SDGs khususnya dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Dimana pemerintah Indonesia dari tujuan SDGs yang ada kemudian menetapkan target tujuan pendidikan sampai tahun 2030 sudah tercapai: (1) semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah tanpa dipungut biaya, setara dan berkualitas, yang mengarah pada capaian menciptakan pembelajaran yang relevan dan efektif; (2) semua anak perempuan dan laki-laki mendapatkan akses terhadap perkembangan dan pengasuhan anak usia dini, pengasuhan dan pendidikan pra-sekolah yang berkualitas, sehingga mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar; (3) menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan dan menjamin akses yang setara untuk semua tingkat pendidikan dan pelatihan kejuruan bagi kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas, penduduk asli, dan anak dalam situasi rentan; dan (4) Membangun dan meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan yang sensitif anak, disabilitas dan gender, serta menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman, bebas kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua.

Tujuan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia di atas tentu begitu berat mengingat situasi dan kondisi pendidikan Indonesia saat ini. Oleh karena itulah mahasiswa Program Doktoral Manajemen Pendidikan Pascasarjana UNJ kelas non reguler mengadahkan seminar nasional dalam rangka mencari solusi atas permasalahan dunia pendidikan Indonesia yang terjadi saat ini. Seminar nasional ini bermaksud menjawab 3 pertanyaan substansial pada kondisi pendidikan Indonesia di era pandemi Covid-19, yaitu: (1) Dengan adanya Covid-19, sampai seberapa jauh tujuan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan berkualitas itu dapat dicapai?; (2) Permasalahan apa saja yang dihadapi oleh para pihak terkait dari level strategis nasional sampai dengan level operasional di tingkat satuan pendidikan/sekolah dan guru?; dan (3) Bagaimana masing-masing pihak dapat mengambil hikmah dan segera menyesuaian kebijakan operasional masing-masing dalam menyelematkankan tujuan SDGs ke-4?

Untuk menjawab 3 pertanyaan substansial pada kondisi pendidikan Indonesia di era pandemi Covid-19, seminar nasional ini turut mengundang 4 orang narasumber untuk menjawab pelbagai permasalah tersebut, yaitu: (1) Dr. Ir. Subandi Sardjoko, M.Sc. yang merupakan Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan dari Bappenas dengan tema bahasan “Membahas Kebijakan dan Strategi Pemerintah Dalam Memastikan Pencapaian Tujuan Untuk Mencapai Pendidikan Yang Berkualitas”; (2) Prof. Yudi Latif, Ph.D yang merupakan tokoh nasional dan pengamat pendidikan dengan tema bahasan “Mengulas Situasi Kebijakan Dunia Pendidikan di Indonesia dan Strategi yang Ditetapkan Pemerintah Serta Kondisi Di Lapangan”; (3) Katman, S.Pd., M.A., yang merupakan Koordinator Penjaminan Mutu Pendidikan dan Kerjasama, Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen, Kemendikbudristek dnegan tema bahasan “Kebijakan dan Strategi Kemendiskbudristek dalam Mengimplementasikan Kebijakan Pemerintah Pusat dan Koordinasinya Pada Pemerintah Daerah, Para Pengelola Satuan Pendidikan dan Lainnya”; dan narasumber ke (4) yaitu Dr. Jejen Musfah, M.A., yang merupakan Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia dan Staf Ahli Komite III DPD RI dengan tema bahasan “Peran PGRI Serta Program-Program yang Telah Dilaksanakan Untuk Mendukung Upaya Pemerintah Dalam Mewujudkan Pendidikan yang Berkualitas”.Menurut Direktur Pascasarjana UNJ, Prof. Dr. Nadiroh, M.Pd, kegiatan seminar ini menjadi awal bagi UNJ dalam memberikan kontribusi yang lebih besar atas pencapaian tujuan SDGs. Seminar ini dapat menjadi model evaluasi pendidikan terutama untuk program pendidikan yang akan membentuk insan dengan kepemimpinan yang efektif dan pribadi-pribadi yang tangguh dan ber-Pancasila. Dan juga Prodi Manajemen Pendidikan dapat memperkuat dukungan atas tercapaianya UNJ sebagai Center of Excellence SDGs, ungkap Prof. Dr. Nadiroh, M.Pd.Sedangkan Rektor UNJ, Prof. Dr. Komarudin, M.Si mengatakan bahwa seminar nasional yang diadakan oleh mahasiswa Program Doktoral Manajemen Pendidikan Pascasarjana UNJ kelas non reguler ini merupakan bentuk implementasi dari ilmu yang didapat selama perkuliahan dan turut serta memberikan kontribusi gagasan atau solusi bagi permasalahan pendidikan Indonesia yang terjadi di era pandemi Covid-19 saat ini. Lebih lanjut, Rektor UNJ menambahkan bahwa UNJ sebagai kampus pendidikan yang unggul dan bereputasi sangat berkomitmen dan turut selalu berkonstribusi dalam pencapaian tujuan SDGs dalam bidang pendidikan dan pencapaian pendidikan yang berkualitas melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh sivitas akademika UNJ, baik dosen maupun mahasiswanya, tutur Prof. Dr. Komarudin, M.Si dalam sambutannya.

Diharapkan dari diskusi pada seminar ini, para peserta seminar dapat memiliki atau meningkatkan pemahaman atas: Pencapaian target SDGs terutama pencapaian dalam tujuan keempat (SDGs-4) mengenai pendidikan dan program Pemerintah dalam mendukung pencapaiannya; Strategi pendidikan Indonesia 2020-2035 di masa pandemi Covid-19; Pelaksanaan pengelolaan delapan standar pendidikan khususnya pengelolaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19; Dan memberikan kontribusi masukan solusi kebijakan dalam merumuskan strategi operasional di tingkat satuan pendidikan.