Enter your keyword

(Bahasa) Perlunya Menanamkan Nilai-nilai HAM dan Perdamaian di Lingkup Universitas

(Bahasa) Perlunya Menanamkan Nilai-nilai HAM dan Perdamaian di Lingkup Universitas

(Bahasa) Perlunya Menanamkan Nilai-nilai HAM dan Perdamaian di Lingkup Universitas

Humas UNJ (02/09/2020) – “Pendidikan tinggi memiliki peranan penting untuk mentransmisikan nilai-nilai HAM dan perdamaian,” ucap Rektor Universitas Negeri Jakarta, Dr. Komarudin, M.Si dalam sambutannya di kuliah umum Pascasarjana UNJ. Pendidikan tinggi memang memiliki peranan sangat penting untuk mengaplikasikan nilai-nilai HAM dan perdamaian. Oleh sebab itu, Pascasarjana UNJ mengadakan kuliah umum dengan tema Integrasi Nilai-nilai HAM dan Perdamaian dalam Transformasi Pendidikan Menuju SDM Unggul. Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu, 02 September 2020 secara daring melalui Zoom dan YouTube. Kuliah umum tersebut mengundang Rektor UNJ, Dr. Komarudin, M.Si, Direktur Pascasarjana UNJ, Prof. Dr. Nadiroh, M.Pd dan dinarasumberi oleh Ketua Komite Senat UNJ, Prof. Dr. Hafid Abbas dan Sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwadani, M.P.

Kuliah umum ini diadakan juga demi menyambut pembukaan program studi baru di pascasarjana yaitu HAM dan Perdamaian. Menurut Direktur Pascasarjana UNJ, Prof. Dr. Nadiroh, M.Pd, HAM dan Perdamaian adalah hal yang bisa dan boleh dipelajari oleh semua orang karena dimana ada manusia maka akan dibutuhkan HAM dan perdamaian. Hal serupa juga disampaikan oleh Rektor UNJ, Dr. Komarudin, M.Si, yang menyampaikan bahwa pendidikan tinggi juga memiliki peran aktif dalam membangun perdamaian dunia melalui karya-karya ilmiah dan pemikiran-pemikiran inovatif. “Semoga dengan adanya seperti ini, masyarakat Pascasarjana UNJ dapat mengawal nilai-nilai HAM dan perdamaian yang sudah menjadi bagian kehidupan,” ucap Rektor dalam sambutannya. “Salah satunya dengan mengedepankan toleransi sosial, kerukunan, dan persatuan diantara masyarakat UNJ. Selain itu juga memegang teguh ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa” Sambungnya. Rektor juga menyampaikan harapannya dengan diadakannya acara ini dapat menjadi perekat untuk mahasiswa S2 dan S3 serta menjadi momentum pendekatan dengan perkuliahan di S2 dan S3.

Dalam kuliah umum ini, Ketua Komite Senat UNJ, Prof. Dr. Hafid Abbas juga menyampaikan beberapa pengalamannya mengenai HAM yang telah ia ikuti di kancah Internasional. Ia menyampaikan pengalamannya yang di dapat ketika Bersama Kofi Annan. Menurutnya ada 3 sudut dalam sebuah negara atau masyarakat. Masyarakat akan kacau apabila 3 hal tersebut tidak terpenuhi, yaitu pembangunan, keamanan, dan perdamaian. Hal tersebut bisa tidak terpenuhi apabila manusianya tidak dimanusiakan. “Yang membesarkan suatu bangsa atau negeri itu adalah pengelolaan yang harus didasarkan pada prinsip-prinsip dengan SDM-SDM yang unggul. Namun sangat disayangkan kita tidak bisa bersandar dengan baik karena tidak dikelola dengan baik,” ungkap Hafid Abbas saat menyampaikan materi. Menurutnya juga, mestinya kampus itu menjadi “the brain of the nation”, terlebih UNJ hadir di tengah-tengah ibukota yang mestinya hadir dengan memberikan inspirasi untuk kebesaran negeri ini. Hafid Abbas juga menyampaikan bahwa UNJ sudah memiliki deklarasi untuk memajukan pendidikan melalui bidang HAM.

Kuliah umum selanjutnya ialah membahas mengenai transformasi pendidikan melalui merdeka belajar dan kampus merdeka menuju SDM unggul. Pada tema ini disampaikan oleh Sekertaris Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwadani, M.P., yang menyampaikan bahwa kedepannya dalam proses belajar mengajar akan disisipkan nilai-nilai HAM dan perdamaian agar mampu menghasilkan lulusan yang memiliki sikap kemanusiaan.

Diharapkan dengan adanya kegiatan kuliah umum ini, dapat meningkatkan toleransi serta menumbuhkan nilai-nilai HAM dan perdamaian di kalangan masyarakat Universitas Negeri Jakarta, khususnya mahasiswa Pascasarjana UNJ.