Enter your keyword

(Bahasa) FGD Kajian Program Vokasi dan Upgrading D3 menjadi D4

(Bahasa) FGD Kajian Program Vokasi dan Upgrading D3 menjadi D4

(Bahasa) FGD Kajian Program Vokasi dan Upgrading D3 menjadi D4

Humas UNJ, Jakarta – Dalam rangka menindaklanjuti program pemerintah tentang program vokasi dan upgrading D3 menjadi D4 (sarjana terapan), untuk menindaklanjuti dan mengkaji perihal berikut, beberapa Fakultas yang terdapat D3 seperti Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Ekonomi menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai kajian Program Vokasi dan Upgrading D3 ke D4.

Acara diawali dengan olahraga Bersama kemudian berlanjut FGD yang bertempat Hall Lantai 3, Gelanggang Olahraga (GOR) Univ Negeri Jakarta pada Jumat pagi, 26 November 2011.

Foto Ketika Olahraga bersama (Dok Humas UNJ)

Dalam FGD tersebut mengundang Wikan Sakarinto, Ph.D.selaku Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud dan dimoderatori oleh Usep Suhud, Ph.D selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi UNJ, sementara untuk yang hadir dalam acara ini ada Rektor UNJ, Para Wakil Rektor, Para Ketua Lembaga, Para Dekan dan Direktur Pascasarjana, Para Wakil Dekan dan Wakil Direktur pascasarjana, Para Kepala kantor dan Kepala Divisi, Para TIM Pengembang WR 1, dan Para Koordinator Prodi dari 12 Prodi D3 Pendidikan Vokasi dan para dosen di lingkungan Universitas Negeri Jakarta.

Acara dibuka oleh Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ, dalam sambutannya Prof. Komarudin mengatakan, alhamdulillah kita bisa mengadakan kegiatan yang luar biasa, meskipun agak terlambat dibandingkan beberapa LPTK yang lain, mungkin di kita secara kelembagaan akan dikaji terlebih dahulu dan konsultasi dengan pak Dirjen yang sudah hadir di sini.

“saya ingin tata Kelola dan kelembagaan, baik dari sisi kurikulum, sisi Pendidikan lebih rapi dari awal. Sehingga Ketika melakukan upgrading D3 menjadi D4 sarjana terapan, kita dapat mempunyai kesiapan yang benar-benar siap dari sisi program Pendidikan baik kurikulum, SDM, Infrastruktur. Nanti kita akan mengikuti arahan dari Dirjen dalam pelaksanaannya sehingga kita lebih matang ke depannya Ketika setelah upgrading dari D3 ke D4.”

“bahwa ke depan kita akan punya sekolah vokasi dan Gedung tersendiri di Cikarang, itu merupakan bagian dari prioritas kita. Sebelum ke Cikarang kita persiapan dulu di kampus Rawamangun, apalagi ada demolish tahap kedua, giliran FBS akan kena demolish. kita tetap mempersiapkan untuk FBS agar pengajaran tidak akan terlantar.”

Untuk tim upgrading diketuai oleh WD1 FT, yakni Pak Imam Basori, mohon dipersiapkan dengan matang, dan dipersilakan melakukan kunjungan ke Unesa untuk niat lebih dan mendapatkan file untuk Menyusun upgrading, dan bekerja dengan cepat untuk melakukan upgrading ke D4. Terima kasih kepada TIM upgrading D3 ke D4, tolong bantuan agar tidak bolak-balik Ketika di kementerian dan terlaksana dengan baik.

Intergrasi Pendidikan Vokasi dan Dunia Kerja
Pada perguruan tinggi lain, tata Kelola mengenai vokasi berbeda beda, ada yang memasukkan Vokasi ke dalam bentuk sekolah, ada pula yang memasukkan Vokasi ke dalam Fakultas, seperti Fakultas Vokasi ataupun Sekolah Vokasi. Keduanya sama saja.

Saya ambil contoh karena saya berasal dari UGM, di kampus UGM, untuk vokasinya dibuatkan khusus masuk ke dalam sekolah. Dan terbentuk juga sekolah vokasi.

Foto Wikan Sakarinto, Ph.D. ketika memaparkan materi (Dok Humas UNJ)

Wikan Sakarinto, Ph.D. juga menjelaskan juga, sekarang integrasi Pendidikan vokasi dan Dunia Kerja dilaksanakan melalui Link and match 8+i
1) kurikulum disusun Bersama, disusun Bersama dengan DUDI, bukan hanya menjadi formalitas saja. termasuk penguatan aspek softskills dan karakter keberkerjaan untuk melengkapi aspek hardskill yang sesuai kebutuhan kerja.
2) Pembelajaran Project Based Learning, untuk memastikan hardskill akan disertai softskiil yang kuat
3) jumlah dan peran guru/dosen/instruktur dari Industri dan ahli dari dunia kerja, ditingkatkan secara signifikan sampai minimal mencapai 50 jam per semester per program studi.
4) magang atau praktik kerja di dunia kerja minimal 1 semester
5) Sertifikasi Kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan dunia kerja
6) Dosen/Guru/Instruktur secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari dunia kerja
7) riset terapan, ke depannya untuk naik pangkat akan diterapkan juga bukan hanya untuk publikasi tapi harus membuat sebuah produk dan dipatenkan
8) komitmen serapan lulusan dari dunia kerja
i) berbagai kemungkinan kerja sama yang dapat dilakukan dengan dunia kerja seperti beasiswa, donasi dalam bentuk peralatan laboratorium atau lainnya.

“di masa depan perusahaan tidak akan peduli lagi dengan ijazah, prodi yang artinya rezim prodi akan cair, karena project based learning tidak diajarkan terus menerus. Untuk Menyusun sekolah vokasi, mohon dengan sangat, konsep teaching factory/teaching industry Project Based Learning lebih diterapkan ke beberapa program studi. Sehingga hubungan antara dunia usaha dunia indsutri dapat selalu terhubung dengan sarjana terapan, tapi bukan berarti kita menciptakan tukang, kita menciptakan tukangnya wirausaha.” Tutup Wikan Sakarinto, Ph.D. dalam paparannya.