BAKHUM dan UPT LBK UNJ selenggarakan kegiatan Motivasi bagi Mahasiswa yang sedang skripsi
- Posted: November 13, 2023
- By: EA/WPS
- Category: Berita
Humas UNJ, Jakarta-Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Hubungan Masyarakat (Bakhum) berkolaborasi dengan UPT LBK Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyelenggarakan kegiatan peningkatan Motivasi Penyelesaian Studi bagi Mahasiswa yang sedang Skripsi. Dengan narasumber Arum Septi Mawarni, M.Psi., Psikolog.
Acara ini diselenggarakan pada Senin 13 November 2023 dan dilaksanakan di Aula Bung Hatta UNJ Kampus A. Turut hadir dalam kesempatan ini, Prof. Sarkadi selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dra. Tri Suparmiyati, M.Si. selaku Kepala Bakhum, Dr. Iriani Indri Hapsari, M.Psi. selaku Kepala UPT LBK. Para kadiv di UPT LBK, para Koorla di lingkungan Bakhum dan para pejabat lainnya.
Pada laporannya, Tri Suparmiyati menyampaikan bahwa acara ini terlaksana sampai dengan pukul 15.00 WIB. Kegiatan ini ditunjukkan bagi para mahasiswa UNJ yang sedang dalam proses penulisan skripsi. Output yang akan kita capai, semoga pada bulan Maret nanti semua mengikuti wisuda.
Kegiatan ini didasari dari keluhan mahasiswa akhir, keluhannya bukan keluhan akademiknya tetapi dari sisi mental dan psikologisnya. Jadi kami bekerja sama dengan UPT LBK untuk menyelenggarakan kegiatan ini.
Perlu diketahui juga kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa S1 di lingkungan UNJ. Semoga ke depannya bisa menjangkau mahasiswa S3. Kegiatan ini juga kami batasi hanya sampai 200 peserta, meski ketika kami menutup form masih ada yang mendaftar sebanyak 80 orang, mungkin jika dibuka terus bisa lebih dari segitu.
Animo peserta yang ingin mendaftar dan mengikuti begitu besar, berarti memang masalah psikologis yang sedang mengerjakan skripsi begitu besar jumlahnya. Sebaran data 200 peserta dari berbagai angkatan dan tersebar dari 8 fakultas, FIP sebanyak 52 mahasiswa, FBS sebanyak 47 mahasiswa , FMIPA sebanyak 33 mahasiswa, FIS sebanyak 41 mahasiswa, FT sebanyak 28 mahasiswa, FIO sebanyak 1 mahasiswa, FPPsi sebanyak 1 mahasiswa, dan FE sebanyak 80 mahasiswa.
“Semoga teman-teman mahasiswa tidak akan bertemu lagi dengan kita diacara ini tahun depan, karena sudah lulus.” Ucap Tri Suparmiyati ketika mengakhiri laporan acara.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Sarkadi menyampaikan bahwa mungkin secara psikologis sudah banyak disampaikan nanti oleh narasumber, namun Saya sampaikan dari sisi strategi dalam menyusun skripsi, yaitu: 1. Permasalahan dari judul skripsi yang dibuat, harus bisa dikerjakan dulu oleh Anda; 2. Cari referensi yang banyak, atau judul kita mempunyai banyak referensi dari artikel, jurnal atau buku-buku; 3. Ketika sudah mulai mengerjakan skripsi, diwajibkan jangan berhenti, tinggalkan yang lain, bila perlu tinggalkan pacar jika dianggap dapat mengganggu konsentrasi; 4. Pandai membangun komunikasi dengan dosen pembimbing dan koorprodi; dan 5. Berdoa memohon pada Tuhan, dan memohon doa melalui orang tua.
“Anda lulus tepat waktu, memiliki banyak keuntungan untuk berbagai pihak, misal untuk kalian, kalian bisa bekerja atau bahkan melanjutkan studi S2, bahkan orang tua juga memiliki rasa syukur dan plong melihat anaknya sudah menyelesaikan studi S1nya. Keuntungan untuk universitas khususnya prodi, prodi akan memiliki nilai bagus ketika akreditasi karena alumninya banyak yang lulus tepat waktu. Oleh karena itu Saya berharap Anda cepat lulus dan tepat waktu, agar manfaat tersebut dapat Anda rasakan.” Tutup Prof. Sarkadi pada sambutannya.
Penyebab Stres
Selanjutnya acara dilanjutkan paparan oleh narasumber. Pada pemaparannya, Arum Septi menjelaskan bahwa sumber stres mahasiswa antara lain; 1. Tuntutan akademik; 2. Tempat tinggal; 3. Relasi; 4. Minat; 5. Budaya; dan 6. Pikiran masa depan.
Dan tantangan yang umumnya ketika menyelesaikan studi dibagi menjadi 2, terdapat tantangan akademik yakni sulit 1. Menyanangkan ide dalam bentuk tulisan ilmiah; 2. Hubungan yang kurang baik dengan dosen pembimbing; 3. Permasalahan dalam proses bimbingan; 4. Kesulitan mencari judul fenomena dan sulit memahami statistika/analisis data.
Sedangkan tantangan non akademik antara lain: kurangnya dukungan sosial, rendahnya self-efficacy, hilangnya motivasi, merasa putus asa, masalah dengan anggota keluarga, memiliki kesibukan di luar kampus, masalah kesehatan fisik, muncul gejala kesehatan mental (depresi dan kecemasan).