Enter your keyword

UNJ, MPR RI dan FSKN Gelar Sosialisasi 4 Pilar

UNJ, MPR RI dan FSKN Gelar Sosialisasi 4 Pilar

UNJ, MPR RI dan FSKN Gelar Sosialisasi 4 Pilar

Humas UNJ 3/7/2018 –  Bertempat di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika, Universitas Negeri Jakarta bekerjasama dengan MPR RI dan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Selasa 3 Juli 2018. Kuliah umum dihadiri lebih kurang 350 mahasiswa dari berbagai jurusan di UNJ juga puluhan dosen dan akademisi UNJ.

Wakil Ketua DPD RI, Letjen. Purn. TNI Nono Sampono, Ketua FSKN, Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat, Ketua PBNU, Prof. Dr. KH Said Aqil Siraj, dan akademisi UNJ sekaligus Wakil Rektor II UNJ, Dr. Komarudin, menjadi pembicara utama (keynote speaker) dalam Kuliah Umum bertema “Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika: Pancasila dan Tantangan Kehidupan Berbangsa”.

Rektor UNJ, Prof. Dr. Intan Ahmad, Ph.D membuka kuliah umum tersebut dengan pemukulan gong sebanyak lima kali didampingi oleh Nono Sampono bersama dengan Arief Natadiningrat, dan dilanjutkan dengan pembacaan Deklarasi Rawamangun yang dibacakan oleh Arief Natadiningrat didampingi oleh Rektor UNJ, dan para pembicara.

Deklarasi Rawamangun sendiri merupakan pernyataan sikap bersama sebagai wujud kecintaan terhadap NKRI yang berisi empat poin utama. Pertama, komitmen mengawal dan menjaga keutuhan BKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kedua, komitmen menjaga kebhinnekaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia agar tetap harmonis menyatu dalam bingkai NKRI. Ketiga, menjaga dan mengawal pendidikan di Indonesia dari pengaruh paham radikalisme, liberalisme, sekularisme, hedonisme dan materialisme yang saat ini menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Keempat, mendukung pemerintah dalam pembangunan nasional khususnya dalam bidang pendidikan untuk memperkuat jati diri bangsa Indonesia yang berfalsafah Pancasila.

Dalam sambutannya, Rektor merasa terhormat dan menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada MPR RI dan FSKN yang telah memilih UNJ sebagai tempat penyelenggaraan acara ini. “Bicara tentang 4 pilar, yang harus menjadi fokus kita adalah bagaimana supaya ini bisa terinternalisasi dikampus. Ini bukan hal mudah. Pendidikan harus dapat menghasilkan lulusan yang memahami persoalan bangsa. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu memberikan solusi dan membantu masyarakat sekitar menjadi lebih baik lagi,” jelas Rektor.

Di hadapan para peserta, Nono Sampono menyampaikan korelasi agama, budaya dan Pancasila dalam memperkokoh ketahanan nasional Indonesia. Menurutnya, ketahanan suatu negara tergantung kepada agama dan budaya. “Menurut saya maju dan rusaknya suatu bangsa pintu utamanya adalah agama dan budaya yang seimbang, jalan beriringan,” ujar Nono Sampono di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika UNJ.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBB NU), Said Agil Siraj berpesan kepada masyarakat untuk menjaga budaya yang dimiliki dan jangan terpengaruh budaya asing yang negatif. “Budaya Indonesia menjunjung tinggi tata krama dan persaudaraan yang tidak dimiliki budaya lain. Jangan hanya teriak jaga NKRI, jaga persatuan, tapi juga jaga budaya kita, budaya kita jauh lebih baik dibanding budaya negara lain.”