Enter your keyword

Studium Generale FMIPA UNJ: Action Research in Classroom Practices

Studium Generale FMIPA UNJ: Action Research in Classroom Practices

Studium Generale FMIPA UNJ: Action Research in Classroom Practices

Sorry, this entry is only available in Bahasa For the sake of viewer convenience, the content is shown below in the alternative language. You may click the link to switch the active language.

Dengan melakukan Action Research, guru menjadi terbiasa mencatat apa yang dilakukan guru dan fakta-fakta yang membuat guru menjadi lebih berpikir kritis
Humas UNJ 24/10/2015, Sabtu 24 Oktober 2015 kemarin, Fakultas Matemetika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNJ mengadakan Studium Generale FMIPA dengan tema Action Reseach in Classroom Praktices dengan mendatangkan pembicara dari luar yakni Prof. Bill Atweh. Bill Atweh merupakan salah satu penulis buku “Action Research in Practice: Partnerships for Social Justice in Education” bersama Stephen Kemmis dan Patricia Weeks. Peserta kegiatan ini mahasiswa Magister Pendidikan Matematika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika, dan Mahasiswa Prodi Pendidikan Dasar (Dikdas), PEP dan PKLH  dilingkungan Pasca Sarjana UNJ.
Acara di buka oleh MC yakni Mahasiswa dari Program Studi Kimia, Friday, lalu dilanjutkan dengan sambutan oleh Dekan FMIPA UNJ, yang waktu itu diwakilkan pada Pembantu Dekan I yakni, Dr. Muktiningsih Nurjayadi, M.Si. Menurut pemaparan Ibu Muti, begitu beliau sering di sapa, “Tema Action Research di pilih karena kepentingan mahasiswa S2. Hal ini karena kebanyakan dari mahasiswa Magister di lingkungan FMIPA berprofesi sebagai guru. Mereka (guru) itu wajib melakukan PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Jadi, pemahaman mereka tentang PTK harus lebih baik, dengan mendatangkan ahlinya, diharapkan hal tersebut sangat berguna. Diskusi mengenai Action Research yang di moderator oleh Yuli Rahmawati, M.Sc., Ph.D. ini menjadi lebih menarik ketika sampai pada pertanyaan apakah ada siklus 1, 2, 3 dalam Action Research?. Ternyata menurut Prof. Bill, tidak ada siklus 1, siklus 2, atau 3, yang ada hanyalah siklus yang terus berputar (plan, act, observe, reflect) hingga tujuan dari dilakukan Action Research itu tercapai. 
Dalam pemaparannya, Prof. Bill juga menyebutkan bahwa dengan melakukan Action Research, guru menjadi terbiasa mencatat apa yang dilakukan guru dan fakta-fakta yang membuat guru menjadi lebih berpikir kritis. Dan yang terpenting menurut Prof. Bill adalah (1) dengan Action Research, bagaimana guru bisa memperbaiki diri sehingga bisa menjadi sarana pengembangan sisi professional guru, (2) Action Research adalah penelitian yang holistik, jadi dia melihat kelas dan pembelajaran itu adalah suatu kesatuan yang besar, berbeda dengan tipe penelitian yang menggunakan statistik (kuantitatif –red) yang memandang bahwa permasalahan konteks dari suatu pembelajaran di kelas itu adalah sesuatu yang bisa diabaikan, sedangkan di Action Research, permasalahan konteks dalam pembelajaran adalah menjadi suatu fokus dalam penelitian. 
Kegiatan ini di akhiri dengan pemberian kenang-kenangan dari FMIPA yang diwakili oleh Ibu Muktiningsih dan acara foto bersama.