Enter your keyword

SEMINAR DAN PELATIHAN DARING “PENGEMBANGAN MATERI DAN MEDIA AJAR BERBASIS NEUROPEDAGOGY DAN MULTILITERASI”

SEMINAR DAN PELATIHAN DARING “PENGEMBANGAN MATERI DAN MEDIA AJAR BERBASIS NEUROPEDAGOGY DAN MULTILITERASI”

SEMINAR DAN PELATIHAN DARING “PENGEMBANGAN MATERI DAN MEDIA AJAR BERBASIS NEUROPEDAGOGY DAN MULTILITERASI”

Humas UNJ (11/07/2020) – Sebagai bagian dari pelaksanaan Tridarma Pergutuan Tinggi, dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melalui Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LP2M) melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa seminar dan pelatihan daring selama dua hari pada hari Sabtu 11 Juli 2020 dan Minggu 12 Juli 2020. Seminar dan pelatihan ini selain ditujukan untuk para guru Bahasa Inggris Madasah Tsanawiyah di lingkungan Cibinong dan Depok, namun pada akhirnya juga dihadiri oleh guru-guru dari daerah lain di Kabupaten Bogor.

Pada hari pertama, materi yang disampaikan adalah Pengembangan Materi Ajar Bahasa Inggris Berbasis Neuropedagogi oleh Dr. Muchlas Suseno, M.Pd. dan hari kedua tentang Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris SMP dalam Pembuatan Video Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Multiliterasi oleh Dr. Hanip Pujiastuti.

Seminar dibuka oleh Ibu Iswatun Khoiriya, M.Pd selaku Pengawas Pembina Bahasa Inggris Kabupaten Bogor. Sebelum pembukaan, Ketua MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Bogor, Ibu Indah Pujiastuti, M.Pd  turut menyampaikan sambutan pembuka. Acara seminar yang dipandu oleh mahasiswa UNJ Aulia Cahya Kusuma dan Rizka Vezeni ini mendapat perhatian dan minat para guru. Hal ini terbukti dengan jumlah peserta yang melebihi ekspektasi. “Kami semula mengharapkan peserta sampai dengan jumlah lima puluh orang”, demikian pengakuan Dr. Suseno sebagai pemateri di hari pertama sekaligus perancang teknis pelaksanaan kegiatan. Kenyataannya seminar daring ini diikuti oleh lebih dari 80 guru. Mereka tidak hanya berasal dari Madrasah Tsanawiyah tetapi juga dari Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN).

Dalam materi paparannya Dr. Muchlas Suseno, M.Pd yang juga adalah dosen senior pada Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris mengemukakan bahwa makna Neuropedagogi dalam mengembangkan materi pelajaran merujuk pada keselarasan antara materi  yang  dipilih sebagai bahan pelajan dengan potensi kerja otak yang secara alamiah memiliki kemampuan yang luar biasa yang sering tidak disadari oleh para guru bahkan juga oleh masing-masing siswa. Salah satu potensi kerja otak manusia yang luar biasa berupa kemampuan berfikir logis, kritis, dan analitis namun dengan tigkat dan gaya yang berbeda antara satu orang dengan orang lain. Hal ini mengindikasikan bahwa sesungguhnya tidak ada siswa ‘bodoh’ melainkan siswa yang belum ditemukan potensi kerja otaknya. Materi pelajaran yang dikembangkan dengan memperhatikan keselarasannya dengan potensi serta kebutuhan siswa dalam pembelajaran bahasa disebut sebagai materi otentik yang secara konseptual dalam banyak hal didasari oleh pendekatan pembelajaran komunikatif. Sumber bahan otentik dalam pembelajaran Bahasa dapat diperoleh dari sumber antara lain koran, video, majalah, program TV dan laman (website) yang ditulis oleh penutur asli (native speaker).

Pada hari kedua Dr. Hanip Pujiati (dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UNJ) yang dibantu oleh mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsinya memaparkan materi tentang Pembuatan Video Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Multiliterasi. Materi ini disajikan dengan tujuan untuk memberikan edukasi terkait perancangan konten Pengajaran Jarak Jauh (PJJ) secara olnline atau daring pada mata pelajaran Bahasa Inggris. PJJ pada masa pandemi COVID-19 menjadi kebutuhan utama bagi guru untuk menyampaikan materi pelajarannya. Secara khusus, Helmy Haikal Kamal, mahasiswa yang membantu Dr. Hanip memaparkan langkah-langkah merancang materi dalam format power point yang menarik dan atraktif,

Pada bagian akhir kegiatan ini dibahas pula rencana selanjutnya untuk menyelenggarakan seminar daring dengan materi dan topik yang berbeda yang sekali gus melibatkan dua MGMP, yaitu wilayah Bogor dan Depok. Lebih jauh dibahas kemungkinan untuk merancang penelitian bersama (jointresearch) baik di bidang pengajaran Bahasa Inggris maupun bidang pendidikan secara lebih luas dengan melibatkan dukungan dari Dinas Pendidikan di dua wilayah tersebut.