Enter your keyword

Mempersiapkan Perguruan Tinggi Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0

Mempersiapkan Perguruan Tinggi Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0

Mempersiapkan Perguruan Tinggi Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0

Humas UNJ 15/03/2019 Institute For Engineering Research and Publications (IFERP) bekerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), menyelenggarakan 17th World Conference On Applied Science Engineering And Technology (17-WCASET) yang berlangsung pada 15-16 Maret 2019 di Aston Priority Simatupang Hotel & Conference Center. IFERP sendiri merupakan asosiasi Research & Development (R&D) non profit terbesar dunia yang mengembangkan dan mempromosikan riset dibidang teknik dan teknologi. Sebanyak 129 paper yang diterima oleh panitia, namun hanya 70 paper yang akan dipresentasikan dalam konferensi kali ini. Dalam perhelatan yang menginjak tahun ke-17 ini, peserta yang hadir berasal dari berbagai negara di dunia, mulai dari Indonesia, Filipina, Malaysia, Kazakhstan, Afrika Selatan, Rusia, Yordania, dan Vietnam. UNJ sendiri mengirimkan beberapa orang dosen dan mahasiswa pascasarjana yang akan mempresentasikan papernya pada konferensi ini.

Plt. Rektor UNJ, Prof. Intan Ahmad, Ph.D turut hadir dalam konferensi ini memberikan sambutannya dan keynote speech. Dalam sambutannya, Plt Rektor menyampaikan tentang bagaimana kesiapan perguruan tinggi dalam menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. “Kita harus mempersiapkan mahasiswa kita untuk pekerjaan-pekerjaan yang saat ini belum ada tapi akan muncul di masa mendatang. Perguruan tinggi bertujuan menghasilkan calon tenaga kerja. Perguruan tinggi adalah sebuah organisasi yang konservatif, tidak mudah berubah. Tapi kita harus mempersiapkan mahasiswa kita untuk menghadapi revolusi industri 4.0,” jelas Plt. Rektor.

Lebih lanjut mengenai era revolusi industri 4.0,  dalam keynote speech-nya, Plt. Rektor menyampaikan paparan yang berjudul Industrial Revolution 4.0 and STEAM: Empowering Higher Education for Preparing Future Generations. Plt. Rektor menjelaskan bagaimana supaya kita bisa bertahan di era Revolusi Industri 4.0. “Mengutip Charles Darwin, bahwa bukan yang terkuat atau yang terpintar yang akan bertahan, namun yang paling dapat beradaptasi terhadap perubahan. Dunia kerja membutuhkan kombinasi keterampilan yang disediakan oleh perguruan tinggi saat ini. Sistem pendidikan di perguruan tinggi harus dievaluasi dan harus mencerminkan kurikulum revolusi industri 4.0. Di UNJ sendiri misalnya, pada semester lalu kita sudah memasukan mata kuliah koding sebagai mata kuliah pilihan ke kurikulum. Semester berikutnya kita akan menjadikannya sebagai mata kuliah wajib,” jelas Plt. Rektor. Plt Rektor menambahkan, Kementrian Ristekdikti telah memperkenalkan beberapa Literasi Baru dalam menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, yaitu Literasi Data, Literasi Teknologi dan Literasi Manusia.

Dalam konferensi WCASET 2019 ini, turut hadir juga Mr. Siddith Kumar (Director of Technoarete), Mr. George Barber (Country Manager Terra energy and Resource Technologies Indonesia), Dr. Hira Meidia (Wakil Rektor Universitas Multimedia Nusantara) Dr. Erry Yulian T. Adesta (Conference Chair) serta Dr. Bambang Sugiono (Conference Co-Chair). IFERP dan UNJ berkomitmen Bersama-sama menyelenggarakan konferensi ini untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengembangkan sivitas akademika dan masyarakat Indonesia.