Enter your keyword

Lokakarya Peningkatan Kolaborasi Riset Internasional, Rektor : “Perlu Menciptakan Ekosistem Riset Yang Baik dan Meningkatkan Inovasi Riset Yang Berdampak Luas”

Lokakarya Peningkatan Kolaborasi Riset Internasional, Rektor : “Perlu Menciptakan Ekosistem Riset Yang Baik dan Meningkatkan Inovasi Riset Yang Berdampak Luas”

Lokakarya Peningkatan Kolaborasi Riset Internasional, Rektor : “Perlu Menciptakan Ekosistem Riset Yang Baik dan Meningkatkan Inovasi Riset Yang Berdampak Luas”

Humas UNJ (08/03/2021) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Jakarta (LPPM UNJ) menggelar Lokakarya Peningkatan Kolaborasi Riset Internasional pada Senin, 8 Maret 2021 secara daring dengan peserta mencapai 252 orang.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Rektor UNJ, Prof. Dr. Komarudin, M.Si., para Wakil Rektor, Direktur Pascar Sarjana, Ketua Lembaga, Dekan Fakultas, dan para Dosen yang turut menjadi peserta dalam lokakarya ini. Pada lokakarya kali ini, hadir pula sebagai narasumber Prof. Dr. Ocky karna Radjasa, M.Sc., selaku Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Ucu Cahyana, Ketua LPPM UNJ sekaligus Ketua Pelaksana dalam lokakarya ini mengatakan bahwa latar belakang kegiatan ini diadakan karena program peningkatan kolaborasi riset internasional menjadi bagian yang sangat penting dan strategis bagi kinerja UNJ.

“Data dari tiga tahun terakhir, baru tercatat 68 kegiatan kolaborasi riset internasional di UNJ. Jika dipersentasekan pertahun rata-ratanya baru di angka 2,5%. Oleh karena itu, LPPM berupaya kegiatan kolaborasi riset internasional yang dilakukan oleh para dosen UNJ bisa ditingkatkan dan menjadi gerakan bersama agar riset ini paling tidak rasionya mencapai 10%” jelas Ucu.

Harapannya, lanjut Ucu, kegiatan ini bisa menambah motivasi teman-teman dosen untuk meningkatan kolaborasi riset internasional di UNJ.

Prof. Komarudin mengatakan dalam upaya mempertahankan akreditasi unggul dan mewujudkan visi UNJ menuju kampus bereputasi di Kawasan Asia, maka perlu menciptakan ekosistem riset yang baik dan meningkatkan inovasi riset yang berdampak luas bagi masyarakat Indonesia dan dunia.

“Salah satu langkah konkritnya adalah melalui kolaborasi riset internasional yang dapat meningkatkan kapasitas dosen UNJ dalam melakukan riset, menigkatkan kualitas hasil riset, menambah kapasitas inovasi, memperluas jejaring, yang tentu dapat menambah reputasi UNJ” kata Komarudin.

Oleh karena itu, Komarudin mengajak untuk melakukan langkah-langkah strategis, yang diantaranya dengan benchmarking pengembangan kelompok riset kolaborasi internasioal, kerjasama dengan diaspora atau ahli-ahli riset luar negeri asal Indonesia, pengembangan pusat riset unggulan atau Center of Excellence, dan penyediaan platform untuk menjadi pioneer untuk membangun jejaring Kerjasama dan kolaborasi riset internasional antar negara Asia-Afrika.

Pada kesempatan ini, Ocky Karna Radjasa selaku narasumber tunggal dalam lokakarya tersebut memaparkan materi tentang Riset Kolaborasi Internasional dan Strategi Memperoleh Dana dari Lembaga Internasional. Menurutnya ada empat “payung” kolaborasi riset internasional yang harus disiapkan, yaitu Memorandum of Understanding, Technical Agreement, Material Transfer Agreement, dan Intellectual Property Rights (IPR) Agreement.