Enter your keyword

Kerjasama UNJ dan SEAMEO QITEP in Language : Pengembangan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan

Kerjasama UNJ dan SEAMEO QITEP in Language : Pengembangan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan

Kerjasama UNJ dan SEAMEO QITEP in Language : Pengembangan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan

Humas UNJ (27-01-2021) – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan SEAMEO QITEP in Language (SEQIL) melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman bersama (MoU) tentang Peningkatan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara daring pada Rabu, 27 Januari 2021.

Pendandatangan dilakukan oleh Direktur SEAMEO Regional Centre for QITEP in Language Dr. Anik Mayani, M.Hum., dan Rektor UNJ, Prof. Dr. Komarudin, M.Si.

Dalam acara ini, tidak hanya UNJ, SEQIL juga kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi lainnya, diantaranya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Al-Azhar Indonesia.

Kerjasama ini bertujuan untuk mengembangkan program dan kegiatan yang bermanfaat bagi kedua pihak dalam rang mengembangkan kelembagaan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang dimiliki secara maksimal dalam bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat.

Anik mengatakan melalui kerjasama ini setidaknya dapat menjalankan beberapa hal. Seperti meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia dalam pendidikan dan menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi

“Kami dapat menyediakan program magang bagi mahasiswa, dan kerjasama dalam bentuk program lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kecakapan professional, pengembangan diri serta kepemimpinan”

Pada kesempatan itu, Prof. Komarudin, menyambut baik apa yang diinisiasi Direktul SEQIL untuk menggandeng perguruan tinggi melakukan penandatanganan nota kesepahaman khususnya pengembangan ilmu pengetahuan dan budaya dalam bidang bahasa.

“Melalui kerjasama ini saya yakin bahwa antara perguruan tinggi dan SEQIL akan menghasilkan berbagai inovasi, baik malalui penelitian ataupun forum-forum ilmiah lainnya dalam pengembangan dan pembelajaran bahasa” kata Komarudin.