Enter your keyword

Menkopolhukam Beri Kuliah Umum Tentang Menangkal Paham Radikalisme di UNJ

Menkopolhukam Beri Kuliah Umum Tentang Menangkal Paham Radikalisme di UNJ

Menkopolhukam Beri Kuliah Umum Tentang Menangkal Paham Radikalisme di UNJ

Humas UNJ (23/07/18) Radikalisme adalah pemikiran atau pemahaman yang menginginkan sebuah perubahan atau pembaruan dengan cara drastis hingga titik paling bawah atau akarnya. Dalam mencegah masuknya paham-paham radikalisme yang tidak diinginkan oleh beragam pihak, Resimen Mahasiswa Jayakarta Satuan Universitas Negeri Jakarta mengadakan diskusi panel dan kuliah umum yang bertajuk “Strategi Kampus dalam Menangkal Radikalisme”. Kegiatan yang diadakan di Aula UPT. Perpustakaan UNJ pada tanggal 23 Juli 2018 ini menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, Jenderal TNI Purn. Dr. H. Wiranto, S.H. sebagai nara sumber utama, dan dihadiri peserta baik dari dalam maupun luar UNJ.

Kegiatan diskusi panel dan kuliah umum dibuka langsung oleh Plt. Rektor UNJ, Prof. Intan Ahmad, Ph.D. Rektor menyampaikan, kegiatan seperti ini sangat penting bagi mahasiswa karena dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memicu rasa nasionalisme pada diri setiap mahasiswa. “Paham radikal itu sendiri sebenarnya adalah paham yang tidak menghargai Bhineka Tunggal Ika. Peran Menwa sangat dibutuhkan dalam menunjukkan sikap bela negara kepada mahasiswa lainnya. Saya berharap Menwa dapat berdiskusi dengan baik bersama narasumber agar terciptanya sikap pemberantasan paham radikalisme di lingkungan sekitar,” jelas Rektor dalam sambutannya.

Menkopolhukam Wiranto kemudian memberikan kuliah umum dan berdiskusi langsung dengan para peserta, yang mayoritas dihadiri oleh mahasiswa dan anggota resimen mahasiswa. Diskusi berlangsung sangat interaktif karena mahasiswa tidak sungkan untuk bertanya kepada Menteri yang memberikan materi pada kuliah umum terkait penangkalan paham radikal. Dalam kuliah umumnya, Menkopolhukam menyampaikan bahwa pengaruh dan dampak dari paham radikalisme itu sangat besar bagi generasi di lingkungan kampus. “Dari radikalisme itu dapat melahirkan keresahan-keresahan lain bagi lingkungan seperti narkoba, pornografi, kekerasan dan seksual, terorsisme, serta tindakan ancaman lainnya. Karena sebenarnya mereka adalah satu kesatuan yang dimana kita sebagai masyarakat harus membasminya secara bersamaan, tidak dengan satu persatu,” jelas Menkopolhukam.

Lebih lanjut Menkopolhukam menjelaskan apabila radikalisme tidak diberantas sekaligus, justru malah masyarakat kita sendirilah yang akan diberantas oleh mereka. “Masalah yang tengah dihadapai oleh masyarakat Indonesia terkait radikalisme sudah sangat berat, oleh karena itu dibutuhkan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat. “Benteng terbaik masyakarat Indonesia ialah penyikapan kepada Pancasila yang sempurna dan disikapi dengan baik. Hal tersebut agar tetap menjaga masyakarat Indonesia tetap menjadi NKRI yang utuh.” pungkas Menkopolhukam. (rs)