Enter your keyword

Dialog Interaktif Bakal Calon Rektor Universitas Negeri Jakarta

Dialog Interaktif Bakal Calon Rektor Universitas Negeri Jakarta

Dialog Interaktif Bakal Calon Rektor Universitas Negeri Jakarta

Humas UNJ (16/8/2019) – Dialog Interaktif Bakal Calon Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dilaksanakan pada Kamis, 15 Agustus 2019 di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika Lt. 2 Kampus A UNJ. Acara ini turut dihadiri oleh Plt. Rektor UNJ, Prof. Intan Ahmad, Ketua Senat, Prof. Hafid Abbas, Ketua Pemilihan Rektor, Bedjo Sujanto, para Wakil Rektor, para Dekan Fakultas, Dosen, serta Mahasiswa dan Civitas Akademika UNJ. Dialog interaktif ini menghadirkan 8 (delapan) bakal calon rektor yang berasal dari internal maupun eksternal UNJ.
Pantia pemilihan rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang sebelumnya telah melakukan verifikasi dokumen pada 9 Agustus 2019 lalu, kemudian menetapkan 8 bakal calon rektor UNJ periode 2019-2023. Bakal calon tersebut, diantaranya: Dr. Komarudin, M.Si., Lektor Kepala FIS UNJ; Prof. Dr. Endry Boeriswati, M.Pd., Guru Besar FBS UNJ; Prof. Paulina Pannen, Ph.D., Guru Besar Kemenristekdikti; Prof. Dr. H. Muh. Nur Sadik, MPM., Guru Besar FISIP Unhas; Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc., Guru Besar FMIPA UNJ; Dr. Sofiah Hartati, M.Si., Lektor Kepada FIP UNJ; Prof. Dr. Ir. Ivan Hanafi, M.Pd., Guru Besar FT UNJ; dan Dr. Awaluddin Tjalla, M.Pd., Lektor Kepala Kemendikbud. 8 bakal calon tersebut menyampaikan visi dan misi serta program kerja yang ditawarkan apabila terpilih menjadi Rektor UNJ periode 2019-2023.

Prof. Intan selaku Plt. Rektor UNJ menyambut baik kegiatan ini dan apresiasi kepada panitia penyelenggara. “Universitas merupakan organisasi yang kompleks. Untuk me-manage agar lebih baik lagi, dibutuhkan orang-orang yang mempunyai knowledge, capacity, skill, experience, serta paham tentang nuansa yang ada di kampus. Kampus isinya adalah orang-orang kreatif, bagaimana cara me-manage orang kreatif agar bisa menghasilkan ahli-ahli yang kreatif” ujarnya. Acara ini dimaksudkan supaya masyarakat kampus tau dan terlibat dalam pengambilan keputusan, sehingga tidak terkesan pemilihan rektor hanya urusan senat saja. Beliau juga berharap kita memperoleh calon rektor best from the best.

Pada pemilihan rektor kali ini, Prof. Bedjo Sujanto selaku Ketua Panitia Pemilihan Rektor UNJ mengungkapkan, tahapan pemilihan calon rektor dilakukan secara terbuka, demokratis dan jauh dari politik transaksional. Untuk itu, UNJ melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawal dan mengawasi. Beliau juga menambahkan, calon yang terpilih menjadi rektor akan mengemban tugas untuk membawa UNJ menjadi kampus terbaik di Asia. Visi dan misi mereka harus senada dengan tujuan besar Senat UNJ tersebut.

Ketua Senat UNJ Prof. Hafid Abbas menyatakan, para calon wajib memperhatikan arah prioritas pembangunan UNJ. Senat berharap rektor yang terpilih nanti mewakili 6 nilai yang disepakati senat untuk menuju UNJ 2030. “Antara lain memiliki kemampuan menyusun strategi peningkatkan reputasi akademik dengan indikator peningkatan jumlah program Studi terakreditasi sangat baik di tingkat nasional dan di tinggkat ASEAN. Menjadikan UNJ sebagai pusat unggulan dan rujukan standar di bidang kependidikan di tingkat nasional,” kata Prof. Hafid. Rektor baru juga harus mampu meningkatkan suasana kampus UNJ yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, terbebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Selain itu juga mampu memenuhi fasiltas pembelajaran dan penelitian, tercipta suasana lingkungan kampusyang hijau, nyaman, bersih. “Dan zero conflict,” Jelas Prof. Hafid.
Setelah acara dialog interaktif ini, 8 (delapan) bakal calon rektor UNJ tersebut akan dilakukan penilaian dan penetapan 3 calon rektor pada Rapat Tertutup Senat yang akan diadakan pada 22 Agustus 2019 mendatang.