Enter your keyword

(English) HAR Tilaar and His Newest Book about Critical Pedagogy

(English) HAR Tilaar and His Newest Book about Critical Pedagogy

(English) HAR Tilaar and His Newest Book about Critical Pedagogy

Humas UNJ 18/10/2018 Prof. Dr. HAR Tilaar M.Sc Ed pada pagi ini mengadakan kegiatan bedah bukunya yang bersinggungan dengan pedagogi kritis serta sumber daya alam dan Pendidikan ekonomi. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis pagi (18/10) ini diselenggarakan di Aula Latief Hendradiningrat, Gedung Dewi Sartika, Kampus A, UNJ.

Kegiatan bedah buku beliau dengan judul “An Introduction Development of Creative Human Resources and Economics Education: A Critical Transformative Pedagogy Approach an Indonesia Case” turut dihadiri oleh beragam mahasiswa serta dosen dari berbagai kalangan di sivitas akademika UNJ. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor II UNJ, Dr. Komarudin, M.Si  yang mewakili Plh. Rektor UNJ, Dekan FIP, Dr. Sofia Hartati, M.Si dan jajaran dekanat Fakultas Ilmu Pendidikan. Operasi bedah buku sendiri dilakukan oleh Prof. Dr. Emil Salim, selaku ahli ekonomi, cendikiwan, dan politisi Indonesia, Prof. Dr. Dedi Purwana E.S., M.Bus. selaku guru besar sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi UNJ, dan Dr. Susi Fitri, M.Si., Kons selaku Dosen dari Program Studi Bimbingan Konseling UNJ. Kegiatan bedah buku itu sendiri dimoderatori oleh Dr. Mohammad Abduhzen selaku pakar Pendidikan.

Wakil Rektor II UNJ, Dr. Komarudin, M.Si  yang dalam hal ini mewakili Plh. Rektor UNJ yang sedang tugas bersama Presiden RI pun menyampaikan sambutan yang penting bagi para peserta. “Pedagogi kritis ini akan membedah tentang premordialisme dan neliberalisme serta singgungannya. Hal tersebut tentu harus dipahami oleh banyak orang karena ini ilmu yang penting bagi kelangsungan Pendidikan Indonesia saat ini.” Beliau juga menyampaikan bahwa arah pendidikan Indonesia akan selalu sama dan selalu relevan dari dulu hingga sekarang, yaitu memanusiakan manusia. Hal tersebut ditambah dengan ungkapan dari Prof. Dr. HAR Tilaar M.Sc Ed, “konsep tutwuri handani akan terus relevan sampai sekarang dari era Ki Hajar Dewantara, yaitu memanusiakan manusia, bukan memanfaatkan manusia sebagai sumber daya ekonomi.” Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan UNJ pun berharap agar kegiatan bedah buku ini dapat menjelaskan bagaimana pendidikan akan disampaikan dan dijabarkan di Indonesia. (rs)