Enter your keyword

(Bahasa) Seminar Nasional Peran Sultan Zainal Abidin Syah dalam Mempertahankan Kedaulatan NKRI

(Bahasa) Seminar Nasional Peran Sultan Zainal Abidin Syah dalam Mempertahankan Kedaulatan NKRI

(Bahasa) Seminar Nasional Peran Sultan Zainal Abidin Syah dalam Mempertahankan Kedaulatan NKRI

Humas UNJ (12/03/2029) – Universitas Negeri Jakarta dan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan melangsungkan seminar nasional bertajuk “Peran Sultan Zainal Abidin Syah dalam Mempertahankan Kedaulatan NKRI. Kegiatan ini dilangsungkan di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika Kampus A UNJ (Kamis, 12/3/2020).

Acara ini dihadiri oleh Rektor UNJ, Dr. Komarudin, M.Si., para wakil rektor, beserta jajaran pimpinan, dan para tamu kehormatan dari Kota Tidore Kepulauan, di antaranya Gubernur Maluku Utara, KH. Abdul Gani Kasuba, Lc., Walikota Tidore Kepulauan, Capt. H. Ali Ibrahim, MH., Sultan Tidore, Bapak H. Husain Alting Syah, serta para pejabat Tidore, dan keluarga Kesultanan Tidore.

Selain untuk mengusulkan Sultan Zainal Abidin Syah sebagai Pahlawan Nasional dari Kesultanan Tidore kegiatan ini juga bertujuan untuk membangkitkan memori sejarah bangsa Indonesia akan peran Sultan Zainal dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Rektor UNJ, Dr. Komarudin, M.Si., dalam sambutannya mengatakan bahwa UNJ mendukung pengusulan Sultan Zainal Abidin Syah sebagai Pahlawan Nasional. Alasannya karena Sultan Zainal Abidin sangat patriotik dan nasioanalistik dalam membela negara Indonesia yang pada saat itu juga membawahi wilayah Papua.

“Kalau kita memahami sejarah Papua, kita akan tahu betapa besarnya perjuangan Sultan Zainal Abidin Syah bagi NKRI,” jelas Komarudin. Ia juga mengingatkan generasi saat ini tidak boleh melupakan sejarah Indonesia. Tim peneliti sejarah Sultan Zainal Abidin Syah, Suprianto Prasaga mengatakan bahwa egara tidak boleh melupakan kiprah Sultan Zainal Abidin Syah yang dikenal sebagai tokoh yang memiliki patriotisme dan nasionalisme tinggi. “Jadi, ada satu alasan tersendiri bahwa motor penggerak, dia harus mengambil keputusan (bergabung dengan NKRI), walaupun keputusan itu, dari berbagai kalangan, ada yang kontra. Dia tetap komitmen bahwa Tidore dan Irian Barat adalah bagian dari NKRI,” ujar Suprianto.

Seminar tersebut menghadirkan beberapa pembicara, antara Dr. Nono Sampono, M.Si (Wakil Ketua DPD RI), H. Husain Alting Sjah, SE., M.M. (Sultan Tidore), Prof. Dr. Mus Hulisean , DEA. (Peneliti Sejarah Budaya Maluku), Dr. Benhur Tommy Mano, M.M. (Walikota Jayapura), Ir. Mahmud Raimadoya (Dosen lPB, Putra Sultan Zainal Abidin Syah), Neneng Ridayanti, M.Hum, (Arsip Nasional RI), dan Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si. (Kordinator Pusat SosiaI, Ekonomi, dan Humaniora LPMM UNJ).

Video Peliputan Kegiatan dapat dilihat di tautan: https://youtu.be/k4a3PBaRmts (credit: Sigma Tv UNJ)