Enter your keyword

Sekolah Kebangsaan dan Peradaban Seri II : Meningkatkan Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) Melalui Literasi Ramadhan

Sekolah Kebangsaan dan Peradaban Seri II : Meningkatkan Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) Melalui Literasi Ramadhan

Sekolah Kebangsaan dan Peradaban Seri II : Meningkatkan Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) Melalui Literasi Ramadhan

Humas UNJ (05/05/2021) – Sekolah Kebangsaan dan Peradaban Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali digelar pada Rabu, 5 Mei 2021. Melalui sekolah kebangsaan dan peradaban ini diharapkan dapat melahirkan para mahasiswa UNJ yang unggul dan kontributif bagi bangsa dan negara.

“Di era masyarakat digital, penting sekali generasi muda diperkuat rasa kebangsaan dan keadabannya agar dapat menjadi pribadi sesuai dengan tatanan nilai dan norma dan siap berkompetisi,” ujar Rektor UNJ, Prof. Komarudin M.Si.

Ia menambahkan UNJ sebagai kampus pendidikan akan terus konsisten dan berkomitmen untuk selalu mencerdaskan dan memartabatkan bangsa melalui berbagai proses pendidikan yang dilakukan di UNJ untuk mempersiapkan generasi yang beradab, unggul dan berkontributif.

Sekolah kebangsaan dan peradaban seri kedua ini mengangkat tema ‘Menjadi Mahasiswa Indonesia Unggul dan Kontributif Bagi Peradaban’. Kegiatan itu dilaksanakan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNJ bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Karakter dan Peradaban Saudi Fund Development (P2KP-SFD).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNJ, Dr H Abdul Sukur MSi mengatakan sekolah kebangsaan dan peradaban tersebut bertujuan untuk mengembangkan karakter kreatif, kritis, komunikatif, dan kolaboratif. “Kemudian untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara dan memperkuat paradigma mahasiswa agen peradaban,” jelas Abdul.

Meningkatkan EQ dan SQ Melalui Literasi Ramadhan

Pada Seri Kedua ini, Sekolah Kebangsaan dan Peradaban menghadirkan Dr. KH. DB Abdul Wahid Maktub sebagai narasumber yang membahas materi upaya untuk meningkatkan EQ dan SQ melalui literasi Ramadhan.

Menurut Abdul Wahid Maktub, mahasiswa sudah seharusnya dapat membangun keseimbangan kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spritual (SQ) nya untuk menjadi insan yang unggul dan kontributif.

Dalam konteks ramadhan ini, menurutnya penting untuk melatih diri secara spiritual. Tantangan saat ini adalah bagaimana mengubah mindset atau cara berpikir untuk melakukan lompatan-lompatan besar, dengan itu penting untuk memahami konsep “diri”.

“Di bulan puasa ini kita dididik supaya kita sabar, berapa banyak orang yang fatal bukan karena dia bodoh, tapi gagal karena tidak mampu mengendalikan emosi,” tuturnya.

KH. Abdul Wahid Maktub mengajak kita untuk bisa mengendalikan diri, lantaran ramadhan menjadi momentum besar bagi manusia untuk melakukan refleksi dan evaluasi. Spiritualitas baginya memiliki pengaruh yang sangat luar biasa, namun itu tidak mudah karena egoisme manusia yang luar biasa.

“Kecerdasan emosional itu dalam rangka untuk mengenal diri , kalau kita sudah megenal diri kita akan mengenal orang lain, kalau sudah mengenal orang lain yang terjadi ta’aruf dan ta’awun, kita akan melakukan massive communication dan massive collaboration,” ucapnya.