Enter your keyword

Diskusi Kelompok Terpumpun Peluang dan Tantangan Pengajaran BIPA dan Budaya Indonesia di Luar Negeri

Diskusi Kelompok Terpumpun Peluang dan Tantangan Pengajaran BIPA dan Budaya Indonesia di Luar Negeri

Diskusi Kelompok Terpumpun Peluang dan Tantangan Pengajaran BIPA dan Budaya Indonesia di Luar Negeri

Sorry, this entry is only available in Bahasa For the sake of viewer convenience, the content is shown below in the alternative language. You may click the link to switch the active language.

“Acara yang ingin mensosialisasikan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia ke stakeholder UNJ ini harus di apresiasi dengan baik,” sambut Wakil Rektor I Bidang Akademik

HUMAS UNJ 23/10/2017 Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sudah harus ditetapkan dari hal-hal yang biasa masyarakat lakukan. Setidaknya itu adalah salah satu tujuan yang ingin diajarkan kepada para peserta dari kegiatan diskusi kelompok terpumpun atau biasa disebut dengan focus group discussion. Diskusi yg diselenggarakan oleh Kantor Wakil Rektor I Bidang Akademik UNJ ini mengambil tema Peluang dan Tantangan Pengajaran BIPA dan Budaya Indonesia di Luar Negeri. Pada kegiatan diskusi BIPA atau Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing ini diberikan penjelasan-penjelasan mengenai hal-hal yang terjadi terhadap budaya dan bahasa Indonesia di mancanegara. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 23 Oktober 2017 tersebut dibuka oleh Wakil Rektor I UNJ, Prof. Dr. Muchlis Rantoni Luddin, MA., serta menghadirkan narasumber Prof. George Quinn, Ph. D selaku Guru Besar di Australian National University, Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd selaku Ketua APPBIPA Pusat sekaligus Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, dan Nur Rohmawati S.S selaku Alumnus Pengajar BIPA di Timor Leste yang sekaligus alumni dari UNJ.

“Acara yang ingin mensosialisasikan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia ke stakeholder UNJ ini harus di apresiasi dengan baik,” sambut Wakil Rektor I Bidang Akademik pada pembukaan acara tersebut.  “Serta jangan lupa bahwa bahasa itu cermin dari budaya serta logika seseorang dan termasuk dari cara berpikir. Oleh karena itu penting sekali penggunaan bahasa yang baik bagi setiap stakeholder UNJ yang menghadiri acara ini,” sambung WR I. Sembung WR I, dengan cermatnya seseorang berbahasa Indonesia, dapat memberikan dampak yang baik juga bagi masyarakat asing yang ingin mengetahui Indonesia dari bahasa maupun budayanya.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Maftuhah Yusuf, Gedung Dewi Sartika tersebut dihadiri oleh lebih dari 100 mahasiswa. Selain dihadiri oleh mahasiswa dari fakultas bahasa dan seni, kegiatan tersebut juga di hadiri oleh dosen dari fakultas bahasa dan seni.