Enter your keyword

Dialog Interaktif Plt. Rektor dengan BEM, Ajang Komunikasi Positif Pimpinan UNJ dengan Mahasiswa

Dialog Interaktif Plt. Rektor dengan BEM, Ajang Komunikasi Positif Pimpinan UNJ dengan Mahasiswa

Dialog Interaktif Plt. Rektor dengan BEM, Ajang Komunikasi Positif Pimpinan UNJ dengan Mahasiswa

Humas UNJ –  Sabtu, 12 Mei 2018, bertempat di Lobi VIP Rektorat UNJ, Plt. Rektor UNJ, Prof. Intan Ahmad, Ph.D, beserta pimpinan UNJ, menerima perwakilan mahasiswa yang dipimpin oleh Ketua BEM UNJ, M. Wildan Habibi. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari keinginan para mahasiswa yang ingin berdialog secara terbuka dengan Plt. Rektor terkait dengan hal-hal yang ingin mereka pertanyakan secara langsung kepada Plt. Rektor beserta pimpinan UNJ lainnya. Tentu pertemuan ini bukan yang pertama. Pada tahun 2017 lalu, Plt. Rektor juga pernah melakukan dialog interaktif dengan mahasiswa saat pertama kali ditugaskan menjadi Plt. Rektor UNJ.

Dalam dialog ini, hadir juga jajaran pimpinan UNJ mulai dari para Wakil Rektor, Dekan Fakultas, Kepala Biro dan Ketua Lembaga. Sedangkan dari pihak mahasiswa, Ketua BEM UNJ didampingi oleh para Kepala Departemen (Kadep), yaitu Ilham Mubarak, Kadep Sosial dan Politik, Advokasi, M. Imam Bagja, Kadep Advokasi, M. Yan Handoko Kadep Dalam Negeri, dan Rakha Ramadhana, Kadep Komunikasi dan Informasi.

Dialog interaktif ini merupakan forum komunikasi positif antara pimpinan UNJ dengan mahasiswa yang mambahas isu-isu yang berkembang dikalangan mahasiswa. Adapun isu-isu yang selama ini berkembang di kalangan mahasiswa, seperti penyusunan statuta UNJ, pemilihan Rektor UNJ, hingga tentang keinginan mahasiswa untuk dilibatkan dalam penyusunan statuta dan pemilihan Rektor.

Tepat pukul 13.00 WIB, Ketua BEM UNJ membuka dialog dengan menyampaikan apresiasi kepada Plt. Rektor beserta jajaran pimpinan UNJ yang telah hadir dan meluangkan waktu di hari Sabtu untuk berdialog bersama mahasiswa. Lebih lanjut Ketua BEM menyampaikan pertanyaan mengenai sudah sejauh mana statuta UNJ dan mengharapkan mahasiswa mendapatkan informasi rancangan statuta agar mahasiswa dapat turut memberikan masukan bagi statuta tersebut.

Plt. Rektor memberikan penjelasan bahwa statuta merupakan konstitusi UNJ yang menentukan hubungan kelembagaan, visi & misi, motto UNJ, dan sebagainya yang perlu proses pemikiran panjang. Statuta UNJ sekarang merupakan statuta tahun 2003, yang sudah tidak sesuai dengan kondisi sekarang. “Statuta ini tentang masa depan UNJ. Kami di eksekutif membuat statuta, bukan penentu. Senat UNJ membentuk tim untuk menyusun statuta. Kami juga mengundang para pakar dari luar UNJ untuk memberikan masukan. Kami juga mengundang stakeholders untuk memberikan masukan juga,” jelas Plt. Rektor. Lebih lanjut Plt. Rektor menjelaskan, bahwa pada awalanya statuta ini diprediksi dapat cepat selesai, namun ternyata banyak yang harus didiskusikan. Di antaranya adalah bagaimana kedudukan antara Rektor dengan senat. Ke depan, Rektor dengan senat berada pada posisi sejajar. Rektor tidak lagi menjadi Ketua senat. Kebijakan-kebijakan akademik ditetapkan berdasarkan pertimbangan senat.

Jika statuta ini sudah selesai dibuat, maka proses selanjutnya akan dikirim ke Senat UNJ untuk mendapat persetujuan. “Anda boleh mengecek ke kampus manapun di dalam dan luar negeri, bagaimana membuat statuta itu. Akhir Mei ini  rancangan statuta ditargetkan bisa selesai. Mahasiswa dipersilakan untuk mendapatkan draf  statuta yang sudah kami susun,” jelas Rektor.

Wakil Rektor I, Prof. Muchlis R. Luddin, menambahkan bahwa statuta UNJ ini untuk 30 tahun ke depan, sehingga prosesnya perlu waktu. Setelah dibuat, belum tentu langsung disetujui Senat. Jika draf statuta disetujui Senat, statuta akan dikirim ke kementerian. Jika disetujui maka akan dibuatkan Peraturan Menteri tentang Statuta UNJ. Jika tidak, akan dikembalikan lagi ke UNJ untuk diperbaiki.

Mengenai pemilihan Rektor UNJ, Plt. Rektor juga menjelaskan bahwa perlu proses. Harus ada Peraturan Menteri yang mengatur tentang statuta UNJ. Setelah Permen turun, baru akan dibentuk Senat Fakultas, kemudian Senat Universitas. Senat universitas kemudian akan membentuk panitia pemilihan Rektor. “Untuk masalah yang bersifat akademik itu di senat. Jadi pemilihan rektor itu tidak ada di posisi rektor.  Nanti kita akan mengajukan kepada senat agar BEM diundang juga untuk memberikan masukan tentang pemilihan rektor. Catat kata-kata saya, BEM akan diundang bersama stakeholders yang lain pada rapat senat untuk memberikan pendapatnya kepada senat,” jelas Plt. Rektor.

Dalam dialog ini juga Plt. Rektor menjelasakan tentang kerjasama student loan antara UNJ dengan salah satu bank. Plt. Rektor menjelaskan bahwa itu pilihan, apakah mau diambil atau tidak fasilitas ini terserah kepada orang tua mahasiswa, tidak bersifat mengikat. Kampus hanya memfasilitasi. Plt. Rektor yang juga Dirjen Pembelajaran dan Mahasiswa Kemenristekdikti menjelaskan, pemerintah setiap tahun sudah memberikan 90.000 beasiswa bidikmisi untuk mahasiswa, dan UNJ setiap tahunnya mendapatkan sekitar 750. Bahkan Plt. Rektor akan mengupayakan supaya jumlah penerima beasiswa tersebut ditambah pada tahun ini.

Mengenai isu plagiat, Plt. Rektor menggambarkan hal tersebut sebagai contoh shared governance antara Rektor dengan senat. Karena hal ini bersifat sangat akademik, maka keputusan diambil berdasarkan rekomendasi senat, dalam hal ini komisi akademik. Komisi akademik pun memberi pertimbangan berdasarkan fakta yang ada dan masukan-masukan dari berbagai ahli, termasuk ahli hukum.

Melalui dialog ini, Plt. Rektor mengharapkan agar tumbuh rasa saling percaya antara mahasiswa dan pimpinan. Plt. Rektor menjelaskan bahwa beliau selalu siap berdialog dengan mahasiswa. Hanya masalah waktu yang perlu disesuaikan, terkait tugas beliau yang lain. “Pertemuan ini adalah hal yang baik. Kami bisa mendengar langsung masukan dari anda. Apalagi sebentar lagi kita akan memperingati Dies Natalis UNJ yang ke-54 dan pihak BEM juga diundang untuk berpartisipasi. Ayo kita sama-sama gelorakan semangat untuk menyukseskan Dies Natalis UNJ ini,” jelas Plt. Rektor. Dialog interaktif yang berlangsung dengan baik dan kondusif tersebut ditutup dengan pemberian naskah draf statuta kepada mahasiswa.